Pemkot Depok Imbau Ortu Bentengi Anak dari Perilaku Zina dan LGBT
ruzka.republika.co.id--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengimbau para orang tua (Ortu) untuk membentengi anak-anak dari perilaku zoan dan lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT).
"Kami mengimbau semua pihak terutama para ortu untuk melakukan antisipasi terhados bahaya perilaku zina dan LGBT," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Kota Depok, Gandara Budiana dalam keterangan yang diterima, Ahad (15/10/2023).
Lanjut Gandara, terutama untuk para ortu untuk senantiasa mengawasi anaknya agar terhindar dari perilaku zina dan LGBT.
"Kita harus antisipasi dan kita harus betul-betul memahami situasi kondisi di Kota Depok terutama kita untuk memberikan pemahaman-pemahaman baik itu kepada masyarakat Kota Depok," tegasnya.
Baca Juga: Pemkot Depok Bagikan Buku Sirah Jalan Nabi ke 500 Anak Yatim dan Dhuafa
Ia menambahkan, untuk para ibu dan bapak serta anak-anak pun juga waspada terhadap bahaya yang khususnya terkait dengan hubungan di luar nikah kemudian juga LGBT dan lain sebagainya. "Kita harus waspada dan lebih ketat dalam pengawasan," ucap Gandara.
Menurut Gandara, terdapat beberapa hal yang perlu dipahami oleh para orang tua maupun komunitas untuk membentengi anak agar terhindar dari perilaku menyimpang. Pertama adalah komunikasi secara terbuka.
"Yakni komunikasi antara orang tua kemudian juga saudara dan anak-anak tentang pandangan-pandangan mereka kemudian juga pergaulan mereka dan lain sebagainya selain daripada komunikasi yang terbuka di dalam satu keluarga juga kita perlu sampaikan edukasi-edukasi pemahaman-pemahaman terkait dengan kehidupan maupun secara pribadi maupun kehidupan berkeluarga dan juga masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Saatnya Indonesia Ambil Momentum Koreksi Penjajah Israel
Kemudian, pemberian pendidikan terhadap anak-anak dengan menggunakan cara yang tepat atau setidaknya harus dipahami sesuai dengan usianya. Misalnya dari cara penyampaiannya dari orang tua ataupun bisa meminta pertolongan ahlinya.
"Jadi mudah-mudahan kegiatan ini juga kita bisa belajar bagaimana cara menjelaskan kepada anak-anak kita kepada keluarga kita terhadap edukasi tentang reproduksi kemudian juga tentang hubungan seksualitas dan lain sebagainya tetapi secara langsung sopan," harap Gandara.
Ia mengungkapkan, tentu sebagai orang tua memiliki pemahaman dan pengetahuan terbatas. Namun diharapkan tetap harus bisa menanamkan kepada anak-anak kita tentang identitas dirinya, sebagai laki-laki ataupun sebagai perempuan.
Baca Juga: Unik, Wanita Kembar di Kota Depok Hamil Bersamaan, Ini Penyebabnya
Sehingga mereka dapat memahami identitasnya masing-masing. Serta dapat terhindar dari hal-hal yang tidak sesuai dengan kodratnya.
Menurutnya, yang perlu kita pahami juga adalah pengawasan yang harus di tingkatkan baik itu oleh keluarga, orang tua dan juga oleh lingkungan.
"Misalnya ketika mereka kita berikan gadget misalnya kemudian juga mereka mencoba untuk online sebagainya dan ini perlu kita lindungi anak-anak kita daripada konten-konten yang memang tidak sesuai atau mengandung risiko-risiko yang dan membahayakan bagi anak-anak kita. Nah ini tentunya nanti dengan arahan-arahan dari ahlinya dan mudah-mudahan itu bisa kita pahami bersama," ungkap Gandara.
Baca Juga: Nur Mahmudi Surprise Bersilahturahmi ke Kantor PWI Kota Depok, Disuguhkan Singkong dan Jagung Rebus
Selain itu yang tidak kalah penting, imbuhnya, ialah orang tua diharapkan betul-betul dekat dengan anak. Sehingga diharapkan lingkungan keluarga maupun pergaulan sang anak menjadi nyaman.
"Juga keterlibatan sekolah ini juga hal yang penting. Mudah-mudahan dengan pemahaman-pemahaman semacam ini yang nanti juga akan ditampilkan oleh narasumber itu akan sangat bermanfaat untuk mencegah anak-anak kita keluarga kita dan terjerumus terhadap hal-hal yang tidak kita inginkan," jelas Gandara.