Edukasi

Depok akan Bentuk Kecamatan Tertib Ukur, Dorong Masyarakat Melek Metrologi

Foto ilustrasi pengecekan alat ukur, takar dan timbang.

ruzka.republika.co.id--Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Metrologi Legal Kota Depok memiliki inovasi baru dengan berencana akan membentuk Kecamatan Tertib Ukur.

Inovasi ini merupakan upaya mendorong Masyarakat Melek Metrologi (3M), khususnya Camat, Lurah, dan stakeholder wilayah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Program ini baru dimulai di Kecamatan Sawangan, awal Desember 2023.

"Sawangan menjadi kecamatan yang pertama, nanti kami akan sosialisasi ke wilayah lainnya sampai 11 kecamatan," ujar Kepala UPTD Metrologi Legal Kota Depok, Ahmad Zaki Mubarak, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga: Pemilu Damai 2024, Wali Kota Depok Depok Ajak Adu Gagasan, Berikut Isi Deklarasi Damai

Menurut Zaki, Tim UPTD Metrologi Legal memberikan pemahaman tentang Kemetrologian, pengenalan tera-tera ulang alat Ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP), serta kewajiban tera bagi pelaku usaha dan Posyandu yang menggunakan alat ukur dalam kegiatan sehari-hari.

"Tera-tera ulang alat UTTP harus dilakukan oleh masyarakat yang kesehariannya menggunakan neraca. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan kepada konsumen, karena produk yang dibeli akurat dan sesuai dengan nilai transaksi," jelasnya.

UPTD Metrologi Legal Kota Depok juga memiliki peranan yang penting dalam melindungi kepentingan umum, baik produsen dan konsumen melalui jaminan kebenaran hasil pengukuran. Salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut melalui sosialisasi kemetrologian.

Baca Juga: PLN Icon Plus dan MHCI Hadirkan Solusi Pembiayaan PV Rooftop

"Selama ini kami sudah menjalankan amanat melakukan pengecekan UTTP pedagang pasar tradisional dan pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) di SPBU dan gas elpiji," terang Zaki.

Lanjut Zaki, pihaknya juga berkewajiban untuk membantu pemerintah pengecekan ketepatan pada timbangan dan alat ukur tinggi badan anak di posyandu.

Langkah tersebut dilakukan karena alat ukur berat dan tinggi badan merupakan tolok ukur adanya stunting pada anak.

"Anak dikatakan stunting itu berdasarkan berat badan dan tinggi badannya, kami ingin timbangan itu akurat saat dipakai tidak ada mis," ungkapnya.