Edukasi
Cegah Penularan HIV Pada Ibu Hamil, Ini yang Dilakukan Dinkes Depok
ruzka.republika.co.id--Program penanggulangan HIV masuk dalam indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.
Untuk setiap ibu hamil dan Pasien Tuberkulosis (TB) dilakukan skrining HIV dan untuk percepatan program Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Hal itu terungkap saat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar Seminar bagi Tenaga Kesehatan dengan tema Deteksi dan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka Hari AIDS Sedunia Tahun 2023.
Baca Juga: Siaga Nataru, PLN Icon Plus Siap Amankan Jaringan Telekomunikasi dan Kelistrikan
"Diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan capaian SPM, terutama pada sasaran ibu hamil untuk mencegah penularan HIV," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati, Senin (11/12/2023) lalu.
Menurut Umi, peran petugas kesehatan sangat penting untuk menegakkan diagnosis dan pengobatan atau penatalaksanaan secara cepat dan tepat.
Pemeriksaan laboratorium HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) harus dapat dilaksanakan di fasilitas pelayanan (Fasyankes), seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Bidan Praktik Mandiri dan lain-lain.
Baca Juga: Depok Klaim Stunting Turun dan Saat Ini Sudah 12,6 Persen, Masuk 5 Besar Terendah Nasional
Selain itu, dalam melakukan skrining, penegakan diagnosis, pengobatan dan pemeriksaan laboratorium HIV, IMS dan Hepatitis harus dilakukan oleh petugas medis yang terlatih.
Begitu juga dengan pengumpulan data oleh petugas pencatatan dan pelaporan yang dihasilkan dari proses pencatatan dan pelaporan yang valid, yaitu akurat, lengkap dan tepat waktu.
"Kami berharap melalui kegiatan seminar ini dapat memperkuat layanan HIV AIDS oleh tenaga kesehatan," harap Umi.
Baca Juga: 2024, Depok akan Tambah Ratusan Titik RW Net, Diharapkan Dapat Memenuhi Kebutuhan Jaringan Internet
Selain itu juga dapat mendukung upaya pemenuhan SPM HIV, meningkatkan koordinasi memperkuat kolaborasi di antara segenap tenaga kesehatan dan komunitas dalam rangka pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan IMS.
"Sehingga kita mampu mengakomodasi tantangan-tantangan baru dalam upaya mencapai Indonesia bebas HIV AIDS tahun 2030, terlebih pada ibu hamil," terangnya.
