Edukasi

Depok Gandeng USAID Dampingi Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis

Dinkes Depok berkolaborasi dengan USAID Prevent TB menggelar kegiatan Pertemuan TEMU (Tatap muka Edukasi Manfaat dan Guna) Terapi Pencegahan Tuberkolosis (TPT) dengan Kontak Serumah.

ruzka.republika.co.id--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok bersama Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusksmas Jatijajar mengandeng Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk sosialisasi dan pendampingan serta pengendalian penyakit Tuberkolosis (TB) di wilayah Tapos.

Giat tersebut mendapat apresiasi warga dan aparatur Kecamatan Tapos terkait sosialisasi dan pendampingan yang diberikan USAID Prevent TB.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Dengan adanya kegiatan ini, warga kami lebih banyak yang mengetahui bahaya Tuberkolosis dan warga bisa melakukan pencegahan," ujar Kepala Seksi Kemasyarakatan Kecamatan Tapos, Hidayat dalam keterangan yang diterima, Ahad (03/03/2024).

"Warga juga bisa lebih terbuka kepada Pemerintah atau Dinas Kesehatan supaya penyakit ini bisa di tuntaskan," tegas Hidayat.

Baca Juga: Wayang Wong Pengikat Budaya Keturunan Jawa di Festival Bulan Mengambang di Johor

Selain melalui program ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga telah mempunyai program Kampung Peduli Tuberkulosis (Kapitu).

Di Kapitu, Pemkot Depok melakukan pelacakan masyarakat yang menderita TB dan juga sosialisasi pencegahan.

"Pendampingan dari USAID ini sangat membantu dan kami berterima kasih, karena dengan adanya pendampingan ini kita bisa bekerja sama, membagi pengetahuan. Serta tata cara penanganan TB. Adanya kerja sama ini diharapkan kondisinya akan lebih baik lagi," jelasnya.

Baca Juga: Ada Teriakan Kebakaran, Pengunjung Margocity Depok Langsung Bergegas Keluar

Menurut Hidayat, Kecamatan Tapos juga memiliki komitmen yang kuat dalam menuntaskan permasalahan TB, yaitu memasukan kegiatan pencegahan dan pengendalian TB di setiap Musyarawah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang).

Kegiatan tersebut, antara lain, melalui program Kapitu, kolaborasi kegiatan dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkolosis Indonesia (PPTI) dan memantau kondisi masyarakat, termasuk penyakit-penyakit yang ada.

"Jangan sampai penyelesaian TB hanya lari di tempat, karena hanya melakukan pengobatan saja," terangnya.

Baca Juga: Usung Tema Moderen Tradisional 165 Wedding Exhibition ke-4 Resmi Dibuka

Lanjut Hidayat, tetapi ini harus diberantas, hingga tidak menyebar dan muncul kasus baru.

"Jadi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah bisa memberikan dampak yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Alhamdulillah Pemkot Depok, kecamatan hingga kelurahan sangat intens menyelesaikan penyakit ini," ungkap Hidayat. (***)

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber

Image

17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka, Tapi Depok Lebih Dulu Merdeka, Begini Ceritanya