Edukasi

RSUI dan Perusahaan Korea Selatan Kolaborasi Pelayanan Kesehatan Berbasis AI

Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Astuti Giantini, Sp. PK (K), MPH memberi sambutan kerjasama dengan perusahaan Korea Selatan dalam penggunaan pelayanan kesehatan berbasis AI.

RUZKA REPUBLIKA -- Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok berkolaborasi bersama perusahaan Korea Selatan yakni Kakao Healthcare Corp dan Waycen Healthcare Corp untuk mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis Artificial Intelligence (AI).

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) pelayanan kesehatan berbasis AI oleh Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Astuti Giantini, Sp. PK (K), MPH dan Vice Minister of the Ministry of Science and ICT of Korea Selatan, Mr. Kang Do-hyun di RSUI Depok, Senin (27/05/2024)..

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Perjanjian kerja sama ini adalah untuk mewujudkan kolaborasi di bidang kemajuan kesehatan, teknologi dan pendidikan, serta mengembangkan pemakaian pelayanan kesehatan berbasis AI di RSUI.

Baca Juga: Jaga Kamtibmas, Kapolrestro Depok Bersama Forkopimda dan Ratusan Anggota Klub Motor Patroli Keliling Depok

Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Astuti Giantini, Sp. PK (K), MPH, dalam sambutannya menuturkan adanya kolaborasi RSUI dengan perusahaan Korea Selatan tentunya dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi modern dan AI yang akan sangat bermanfaat bagi pasien.

"Kami harapkan kerjasama ini tentunya dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbasis AI," ujar Astuti.

Menurut Astuti, RSUI berharap kolaborasi ini dapat menjadi langkah awal menuju transformasi digital di bidang kesehatan di Indonesia, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Baca Juga: UI Buka Program Magister Terapan Industri Kreatif, Catat Tanggal Pendaftarannya

"Kami akan mempelajari lebih lanjut penggunaan layanan AI untuk dapat diterapkan di RSUI," tegasnya.

Kakao Healthcare anak perusahaan dari Kakao adalah sebuah perusahaan teknologi kesehatan di Korea Selatan.

Kakao berfokus pada pengembangan di bidang kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Universitas LIA Benchmarking Bahas Pengembangan Kurikulum ke ITB

Salah satu produk unggulan mereka adalah PASTA, platform layanan kesehatan digital yang mengembangkan pemantauan diabetes dengan menganalisis data glukosa darah dan informasi gaya hidup melalui monitor glukosa menggunakan teknologi AI.

Mengingat Indonesia memiliki sekitar 19 juta pasien diabetes, peringkat kelima di dunia sekitar 50% dari penderitanya juga menderita penyakit metabolik seperti hipertensi, hiperlipidemia, dan kegemukan.

Waycen adalah perusahaan teknologi yang juga bergerak dalam pengelolaan, pemantauan kesehatan dan skrining mandiri pada permasalahan pernapasan seperti menganalisis batuk, napas, dan suara dengan teknologi AI.

Baca Juga: Ahmad Kasyafani Abbas, Siswa Kelas 3 SD Silaturahim Islamic SchoolRaih Juara 1 Lomba Dai Cilik Tingkat Kota Bekasi

Penyakit pernapasan adalah kondisi yang sering terjadi dan umunya bersifat kronis, sehingga saat datang ke rumah sakit pasien sudah dengan kondisi dengan derajat sedang hingga memberat.

Maka kondisi tersebut sangat penting untuk dikelola dengan baik. Hadiarnya teknologi ini yang akan dikembangkan bersama RSUI bisa menjadi langkah preventif atau skrining awal mengetahui kondisi kesehatan pernapasan masing-masing orang, kapan saja dan di mana saja dapat diakses menggunakan smartphone.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat layanan kesehatan di Indonesia melalui penerapan teknologi canggih dan inovatif.

Baca Juga: Pilkada 2024, KPU Depok Lantik 189 Anggota PPS untuk Pilgub dan Pilwalkot

Vice Minister of the Ministry of Science and ICT of Korea Selatan, Mr. Kang Do-hyun dalam paparannya juga mengatakan, pihaknya sangat mendukung kemajuan teknologi yang inovatif dan berharap kerja sama antara RSUI, Kakao Healthcare, dan Waycen dapat menjadi contoh bagaimana teknologi dapat meningkatkan layanan kesehatan di seluruh dunia.

"Kami sangat mendukung kemajuan teknologi dan inovatif dalam meningkatkan layanan kesehatan berbasis AI," terangnya.

Kolaborasi ini tidak hanya akan berfokus pada peningkatan layanan kesehatan.

"Tetapi juga pada pendidikan dan pelatihan ke depannya, serta penelitian bersama untuk pengembangan teknologi kesehatan yang lebih maju," jelas Mr. Kang Do-hyun. (***)

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

IFS Kerjasama Strategis dengan Xapiens, Solusi TIK dan Digital Enterprise

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber