Yuk Kenali Bahaya dan Cara Cegah Kanker Serviks
RUZKA REPUBLIKA -- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Cimanggis mengajak masyarakat melakukan pencegahan terhadap penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim.
Mengenali penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim dengan memahami gejala awal dan melakukan deteksi dini.
Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dan terkendali, sehingga dapat merusak jaringan sekitarnya. Sedangkan, kanker serviks ialah keganasan yang terjadi pada jaringan leher rahim bagian bawah.
Baca Juga: Pencari Kerja di Depok Diajak Manfaatkan Bursa Kerja Online
"Penyebabnya hampir 95 persen kanker serviks terjadi pada wanita disebabkan oleh HPV (Human Papiloma Virus). HPV ditularkan melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal maupun oral," ujar Kepala UPTD Puskesmas Cimanggis, Rizki Andriani, Kamis (01/08/2024).
Dokter Rizki, sapaan Kepala UPTD Puskesmas Cimanggis, menuturkan, terdapat beberapa faktor risiko yang mendorong terjadinya kanker serviks.
Di antaranya, memulai kegiatan seksual di usia muda atau di bawah 20 tahun, berganti-ganti pasangan dan wanita perokok aktif ataupun pasif.
Lalu, riwayat keluarga kanker serviks, penurunan sistem kekebalan tubuh, terpapar Inveksi Menular Seksual (IMS) dan adanya riwayat pap smear yang abnormal.
Selain mengetahui faktor risiko terjadinya kanker serviks, masyarakat juga harus mengetahui gejala yang muncul saat terkena kanker serviks.
"Pada stadium dini tidak ada gejala khas yang muncul, namun pada stadium lanjut akan muncul gejala seperti, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, keputihan atau keluar cairan bercampur darah," jelasnya.
Baca Juga: Sudah Dibuka, Pemilihan Abang Mpok Depok 2024, Yuk Daftar, Ini Syaratnya!
"Lalu, pendarahan spontan tidak di masa haid atau di antara masa menstruasi, pendarahan pada masa menopouse dan bau menyengat," tambahnya.
Lanjut Rizki, karena tidak ada gejala yang muncul pada stadium awal, masyarakat dianjurkan melakukan tindakan pencegahan dan pendeteksian dini.
Pencegahan yang bisa dilakukan ialah tidak berganti-ganti pasangan seksual, tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini, hindari paparan asap rokok aktif ataupun pasif dan imunisasi vaksin HPV.
Baca Juga: Pameran Internasional IndoBeauty Expo 2024, Tampilkan Produk Industri Kosmetik
Sedangkan, untuk deteksi dini dapat melakukan metode pap smear atau metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Pengecekan bisa dilakukan di puskesmas oleh dokter atau bidan.
"Jika hasil pemeriksaan IVA atau pap smear positif harus melakukan pengobatan lanjutan. Hasil positif menunjukan adanya prakanker dan jika tidak diobati kemungkinan besar akan menjadi kanker dalam jangka waktu tiga hingga 17 kemudian," terangnya.
Dia mengajak masyarakat agar rutin melakukan deteksi dini. Terlebih, bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual di usia 30-50 tahun.
Baca Juga: Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital Perlu Diterapkan dengan Baik oleh Para Orang Tua
"Ayo terapkan CERDIK, Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres agar kualitas kesehatan kita meningkat," harap Rizki. (***)