Edukasi

Wali Kota Depok Isi Kajian Kitab Usai Subuh Berjamaah, Bedah Kitab Tenang Asal Muasal Maulid Nabi

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengisi kajian pembacaan kitab bersama Jamiyyah Silaturahmi Subuh.

RUZKA REPUBLIKA -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengisi kajian pembacaan kitab bersama Jamiyyah Silaturahmi Subuh di Masjid Jami' Nurul Huda, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Sabtu (14/09/2024).

Kajian membedah kitab tentang asal muasal Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebab, tepatnya Senin 16 September atau 12 Rabiul Awal merupakan hari lahirnya Rasulullah, sekaligus diperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Bapak ibu hadirin sekalian, kita Maulid Nabi Muhammad SAW ini karena Mahabbah (mencintai secara mendalam, khususnya kepada Allah SWT), kalau mau bernilai ibadah ya dasarnya Mahabbah, karena cinta kepada Nabi Muhammad SAW," jelas Idris.

Baca Juga: Aktor Adipati Dolken dan Tanta Ginting Raih Gelar Juara di Celebrity Pro AM Golf 2024

Dia mengungkapkan, diantara tanda cinta adalah memperbanyak menyebut orang yang dicintai, bisa menyebut kekasih Allah (Rasulullah) dengan berzikir.

"Zikir itu artinya ingat atau menyebutnya salawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan ingat kepada beliau," ungkapnya.

Menurut Idris, jika sedang mengalami kondisi genting pun, lanjutnya, tetap harus selalu berzikir karena ini bukti cinta kepada Allah SWT.

Baca Juga: Kelas Narasumber Edukatif SD Silaturahim Islamic School, Tema Perkembangan Teknologi dalam Bidang Kesehatan

"Saat kondisi genting kita sabar, teguh dan zikir kepada Allah, salawat kepada Rasulullah SAW, itulah rahasia kemenangan. Selain itu, apabila di tengah kondisi genting cara kedua yang dilakukan adalah tunduk dan patuh kepada perintah dan arahan Rasulullah SAW, niscaya Allah SWT akan mencintai kita juga," paparnya.

Ia menyebut, ada seorang ulama mengatakan bila umat muslim mencintai kesukaan Rasulullah itu adalah bagian tanda cinta, salah satu kesukaannya adalah belajar, belajar sirah, belajar sejarah nabi.

"Kita belajar bagaimana Rasulullah bersama para istri dan sahabatnya. Satu-satunya ibadah yang tidak rusak dengan sikap riya itu adalah salawat kepada Nabi Muhammad SAW," terang Idris.

Baca Juga: Efektif dan Ramah Lingkungan, Manfaat E-Labelling pada Produk Farmasi serta Kesehatan

Terkait kajian kitab, Idris menuturkan, dalam suatu hadits diriwayatkan orang pertama yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah Raja Abu Said atau yang dijuluki Al Mudhafar.

Dalam kitab yang ditulis Ibnu Katsir Ulama dari Syam, kata Kiai Idris, pada Maulid Nabi Muhammad SAW kala itu, raja yang memiliki sikap berani, cerdas, pintar dan bijaksana ini mengadakan pesta yang besar.

"Dirinya menyiapkan para ulama dengan jamuan yang luar biasa, diantaranya 5.000 kambing guling atau sate, 10 ribu ekor ayam, 100 daging kuda, 100 ribu yoghurt dengan berbagai rasa, dan 30 ribu  wadah atau piring manisan," ungkap Idris. (***)