Ekonomi

Bappeda Kota Depok Bahas Pertumbuhan Potensi Ekonomi Kreatif dan Iklim Investasi

Bappeda Kota Depok gelar Kongko Pembangunan.

ruzka.republika.co.id--Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappeda) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berupaya terus meningkatkan pertumbuhan sektor industri kreatif untuk menggaet para investor.

Untuk itu, Bappeda Pemkot Depok melakukan pertemuan dengan pelaku industri dan ekonomi kreatif (ekraf) untuk curah pikiran, gagasan, berbagi pengalaman dan unjuk kreativitas untuk kemajuan sektor tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Perlu diketahui, potensi Kota Depok itu luar biasa dari semua subsektor Ekraf dan ini bisa jadi kekuatan untuk kita mendatangkan para investor," ujar Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana dalam keterangan yang diterima, Rabu (01/11/2023).

Baca Juga: Kongko Budaya, Bahas Budaya Betawi Kota Depok

Baca Juga: Bappeda Kota Depok akan Kembangkan Pengolahan Sampah Jadi Inovasi TTG Cimpaeun

Lanjut Dadang, namun harus disadari, upaya untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif memerlukan kebersamaan dan sinergi dari semua pihak pelaku ekonomi kreatif.

Bappeda Kota Depok berinisiatif menjaring saran dan masukan dari pelaku Ekraf melalui kegiatan Kolaborasi Bareng Komunitas (Kongko) Pembangunan yang sudah dilaksanakan Selasa (24/10/2023) lalu. "Kota Depok memiliki branding Friendly City atau Kota Bersahabat," ucapnya.

Ia menambahkan, tetapi, untuk mewujudkan branding tersebut perlu dukungan di dalamnya, seperti sarana prasarana yang bersahabat dan lain sebagainya.

Baca Juga: KF-21/IFX Masa Depan Kerjasama Indonesia-Korea Selatan di Bidang Teknologi

Baca Juga: Dinkes Kota Depok Ajak Warga Waspadai Wabah Penyakit Monkeypox

"Misalnya di Yogyakarta khas dengan kuliner gudegnya, di Kota Depok sektor kuliner harus ada kekhasannya begitu juga dengan subsektor lainnya ada ciri khas," ungkap Dadang.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Depok, Tri Redjeki mengutarakan, Kongko Pembangunan kali ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Di antaranya, Kota Depok memiliki pertumbuhan kuliner yang tinggi dengan market yang besar namun diiringi persaingan era digital yang sangat ketat.

Baca Juga: Malam Anugerah Sastra Pemenang Piala HB Jassin, Geliat Sastra Semakin Meningkat

Membangun bisnis-bisnis yang eligible merupakan tantangan para wirausaha untuk menarik minat investor. Kemudian dalam membranding kota perlu menentukan uniknya terlebih dahulu.

"Banyak startup yang tumbuh di Kota Depok namun setelah besar entitinya banyak yang pindah dari Kota Depok. Hal ini merupakan tantangan bagi Depok untuk menjadikan kota ini silicon valleynya Indonesia, agar dapat menarik mereka kembali ke Kota Depok," jelasnya.