Ekonomi

Kementan Gelar Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Barat

Mentan Andi Amran Sulaiman ini ditujukan untuk memaksimalkan dukungan penyuluh dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Jawa Barat.

ruzka.republika.co.id--Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Barat (Jabar).

Kegiatan yang dihadiri Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ini ditujukan untuk memaksimalkan dukungan penyuluh dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Jawa Barat untuk kebutuhan Nasional.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mentan Amran menyebut bahwa Petani dan Penyuluh adalah pahlawan pangan Indonesia. Ia mengaku dulunya pernah menjadi PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dan kembali menjadi Menteri Pertanian untuk bekerja bersama PPL membantu aktivitas produksi petani dil lapangan.

Baca Juga: Depok Gandeng IPB University Sosialisasikan Hasil Kegiatan Statistik Sektoral 2023

“Saya ini dulu PPL, PPL adalah pelayan petani Indonesia, saya kembali (menjadi Menteri Pertanian) untuk anda, kalian semua pahlawan pangan Indonesia, kami terbiasa kerja hingga ke pelosok sampai keujung, kami ingin petani merasakan kehadiran pemerintah," ujar Mentan Amran di Gedung Bale Rame Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi ancaman krisis pangan, sehingga upaya peningkatan produksi tidak bisa dilakukan melalui langkah - langkah biasa.

Dirinya mengaku, saat ini tengah berupaya meningkatkan Biaya Operasional Penyuluh (BOP) yang total anggarannya mencapai Rp 260 miliar. Biaya ini diharapkan dapat mendukung kerja penyuluh dilapangan secara lebih maksimal.

Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Padi dan Jagung, Kementan Beri Pelatihan Penyuluh Pertanian

“Begitu aku dilantik Menteri, yang aku cari pertama, apa para penyuluh sudah diperhatikan, akhirnya saya putuskan biaya operasional, biaya seminar, biaya perjalanan dinas kita kumpulkan hingga 200 miliar lebih, ini untuk penambahan BOP, untuk mendukung PPL diseluruh Indonesia” jelas Mentan Amran dalam siaran pers yang diterima, Kamis, (07/12/2023).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan penambahan BOP dan kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani di Provinsi Jabar ni ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung.

“Biaya Operasional Penyuluhan (BOP) akan naik sesuai kinerja penyuluh pertanian, jika produktivitas naik, BOP akan ikut naik, begitu sebaliknya," ungkap Dedi.

Baca Juga: HUT Polda Metro Jaya ke-74, Polrestro Depok Gelar Syukuran dan Paparkan Kinerja 2023

Ia menyampaikan bahwa penyuluh pertanian adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian dalam hal peningkatan produksi untuk mencapai swasembada.

Ia menegaskan kewajiban penyuluh untuk mendampingi petani dalam mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung.

“Diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi di lapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali Swasembada Pangan," harapnya.

Sebagai informasi, kegiatan pembinaan penyuluh dan petani ini diawali dengan peninjauan pameran produk-produk pertanian maupun hasil olahan dari Dinas Pertanian, Pengelola P4S dan UPT lingkup Kementan.

Kegiatan juga dilanjutkan dengan simulasi penebusan pupuk bersubsidi melalui KTP dan penyerahan sejumlah bantuan pertanian hingga Bimbingan Teknis Gerakan Tani Pro Organik Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung.

Berita Terkait

Image

Kementan Gaungkan Genta Organik, TNI AD Siap Jadi Pelaku Pembangunan Pertanian