Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren Luncurkan Sekolah Bisnis Pesantren, Tingkatkan kemandirian Ekonomi Pesantren
RUZKA REPUBLIKA -- Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP) bekerja sama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Bogor dan Danone Indonesia meluncurkan Program Sekolah Bisnis Pesantren (SBP).
Sekolah Bisnis Pesantren bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren yang diharapkan dapat mendorong inovasi dan semangat berwirausaha di kalangan pesantren
SBP juga diharapkan di kalangan pesantren dapat lebih mandiri, sekaligus mampu meningkatkan daya saing sumber daya manusia.
Baca Juga: 30 Atlet Depok akan Bertarung di PON XXI Aceh-Sumut, Siap Menoreh Prestasi
Acara dihadiri secara langsung oleh 60 perwakilan pengurus pesantren wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, serta peserta daring dari berbagai daerah lainnya.
Hadir dalam peresmian SBP yakni Karyanto Wibowo, Sustainability Director Danone Indonesia; Ustad Ahmad Tazakka, Serikat Ekonomi Pesantren atau Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren.
Lalu, DR. K.H Khoirul Huda Basyir, Lc. M.Si, Pengasuh PPTQ Al Kaukab; Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag, Direktur pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Baca Juga: Manfaatkan AI untuk Olah Naskah Kuno, Perpustakaan UI Raih Juara 1 KPDI ke 15
Kemudian KH. Aim Zaimudin LC, MA, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Bogor; K.H Abdul Basyit Mahfuf, Ketua RMI NU Kabupaten Bogor; KH. Chep Herry Syarifuddin, pengasuh ponpes Sabilurrahim, Cileungsi dan Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Barat pada sesi peluncuran Program Sekolah Bisnis Pesantren (SBP) di Pondok Pesantren Al-Kaukab, Bogor.
Pesantren telah lama menjadi lembaga pendidikan berbasis agama yang berperan penting dalam membentuk sumber daya manusia.
Namun, saat ini pesantren terus berkembang dan terus menambahkan potensi kelembagaan, salah satunya yang berkaitan dengan ekonomi dan
kewirausahaan.
Baca Juga: Organisasi dan Komunitas Pers Serukan Lawan Oligarki, Ajak Media Komitmen Jaga Demokrasi yang Sehat
Program SBP diselenggarakan untuk membantu pesantren mengembangkan wawasan ekonomi mereka melalui pelatihan dan pemberdayaan yang melibatkan dan terfokus pada pengurus pesantren, para santri, serta masyarakat sekitar pesantren.
Dr Basnang Said, Direktur pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), mengapresiasi kehadiran SBP.
Dari kurun waktu 2019 hingga 2024, jumlah pesantren naik dari 29 ribu menjadi
41 ribu pesantren atau meningkat hingga 11 ribu pesantren.
Baca Juga: Festival Masjid Pantai Bali 2024 akan Digelar di Desa Cupel Jembrana, Jadi Wisata Ramah Muslim
Salah satu fungsi penting pesantren
adalah pemberdayaan masyarakat. Apa yang digagas hari ini adalah bagian dari ikhtiar yang sudah lama dilakukan oleh pondok pesantren.
"Oleh karenanya, kami mendukung penuh
kemandirian pesantren dan kolaborasi Serikat Ekonomi Pesantren dan Danone Indonesia dalam menghadirkan Sekolah Bisnis Pesantren," ujar Basnang dalam keterangan yang diterima, Jumat (23/08/2024).
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, dalam sambutannya menyampaikan, Danone Indonesia sangat bangga dapat berkolaborasi dengan Yayasan Sinergi
Ekosistem Pesantren dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Bogor dalam mewujudkan inisiatif ini.
Baca Juga: Dinas PUPR Depok Lakukan Pemotongan Kabel Udara di Simpang KSU-Siliwangi
"Kami berharap Program Sekolah Bisnis Pesantren dapat mendorong inovasi dan semangat berwirausaha di kalangan pesantren, sehingga mereka dapat lebih mandiri, sekaligus mampu meningkatkan daya saing sumber daya manusia di lingkungan pesantren. Dukungan ini sejalan dengan komitmen Danone Impact Journey, yang menempatkan pengembangan SDM sebagai salah satu pilar utama dalam strategi keberlanjutan perusahaan,* jelasnya. (***)