Galeri

Ini Dua Acara Sastra Akhir Tahun di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin TIM

Kegiatan acara untuk pembacaan puisi dari beragam komunitas sastra dan teater yang ada di Jakarta.

ruzka.republika.co.id--Taman Ismail Marzuki sebagai barometer kegiatan sastra, seni dan budaya, tak pernah sepi oleh beragam pementasan baca puisi dan peluncuran berbagai jenis buku, mulai dari novel sastra, antologi puisi maupun buku-buku motivasi dan ilmiah.

Tempat yang selalu ramai dikunjungi para penikmat sastra dan kesenian lainnya, kerap mengambil lokasi di selasar gedung Ali Sadikin atau di lt 4,5 dan 6 aula perpustakaan HB. Jassin.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hari ini, Rabu 13 Januari 2023, ragam kegiatan sastra untuk menutup tahun 2023 berlangsung di sana.

Baca Juga: Siswa SMAN 1 Depok Belajar Tentang Kompleksitas Keberagaman Geologi Bumi di Mini Museum Parangtopo UI

Selasar gedung Ali Sadikin dan lt. 4 aula Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin, menjadi pusat kegiatan acara untuk pembacaan puisi dari beragam komunitas sastra dan teater yang ada di Jakarta, dan peluncuran buku para penulis novel fiksi serta buku motivasi yang ditulis oleh beberapa penulis Indonesia.

Di selasar gedung, acara Sastra Reboan yang diketuai oleh A. Slamet Widodo, mementaskan pembacaan puisi yang diisi oleh beragam penyair seperti Dyah Kencono, Nuyang Jaime, Risa Churria, Nunung El Noor, Boyke Sulaiman dan pemusik puisi sekaligus ketua wartawan online Jakarta Pusat Jodhi Yudono juga penyair serta pemain teater lainnya, mempertunjukkan kepiawaian mereka di dalam mengolah syair di atas panggung.

Baca Juga: Pengamanan Pemilu 2024, Dikerahkan 1.100 Aparat Polrestro Depok

Usai acara, materi tentang keberadaan komunitas sastra dibahas oleh penyair Dr. Riri Satria yang juga dosen Komputer Universitas Indonesia dan Slamet Widodo. Bagaimana kelanjutan dari komunitas sastra serta teater ini juga menjadi topik bahasan yang menarik.

Sambutan kegiatan oleh Kepala Dispushib DKI Jakarta Haji Firmasyah. Menurutnya sastra merupakan peradaban literasi yang harus tetap dijaga keberlanjutannya. Setiap komunitas harus punya kader yang membuahkan hasil.

"Kami berharap kolaborasi ini terus ditingkatkan," ucapnya sembari membacakan puisi berjudul 'doa' karya Khairil Anwar di akhir kata sambutan.

Baca Juga: Forum Anak di Depok Wadah Pemenuhan Hak Partisipasi Anak dalam Pembangunan

Sedangkan di lantai 4 Aula Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin, diadakan pula diskusi buku yang berjudul Membangun Komunitas Satu Birokrat Satu Buku dengan nara sumber Adrinal Tanjung ketua dari komunitas penulis Sabisabu.

Dan, penyair yang juga Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Dr. Mustari Irawan, mereka menuturkan tentang kiat-kiat membuat tulisan sastra yang berupa fiksi juga tulisan non fiksi.

Acara ditutup dengan pembacaan puisi yang dibawakan cerpenis dan novelis Fanny J Poyk.

Dua acara sastra ini semoga tetap berlanjut di tahun-tahun berikutnya, tidak sekedar dinikmati oleh para pecinta sastra, seni dan budaya saja, namun dapat masuk ke berbagai kalangan. Sebab 'kata' adalah kekuatan tanpa senjata.

Reporter: Fanny J Poyk