Kuliah Umum STIK Lemdiklat Polri, Peran Komunikasi dalam Memenangkan Pikiran dan Perasaan Publik
RUZKA REPUBLIKA -- Kuliah umum Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri yang disampaikan Dr Devie Rahmawati bertajuk Polisi dan Tantangan Disrupsi Komunikas, kepada peserta Program Pendidikan Strata Satu Angkatan 82, tahun ajaran 2024-2025.
Para siswa yang berjumlah 307 (44 polwan, 263 polisi laki-laki) ini adalah lulusan Akpol yang sudah berdinas sedikitnya 5 tahun terakhir di berbagai wilayah di Indonesia.
Tidak hanya itu, terdapat 22 penerima beasiswa LPDP yang sudah kembali dari studi di luar negeri dalam kuliah umum di STIK Lemdiklat Polri, Rabu (04/09/2024).
Baca Juga: RSUI Bantu Pemkot Depok Kampanyekan Gerakan Nasional Aksi Bergizi, Gaya Hidup Sehat Remaja
Kegiatan dipimpin Brigjen Pol Dr Nurul Azizah selaku Direktur Program Sarjana dan Kombes Pol Abdul Muis, SIK (Kaprodi Jementekpol).
“Dinamika yang dihadapi polisi di era 5.0 ini tidaklah sederhana. Sedikitnya ada 8 P tantangan kehidupan yaitu Perundungan, Perdagangan Manusia, Penghilangan Data, Pelecehan dan Pornografi, Penipuan & Pinjol Ilegal, Praktik Kekerasan, Pengaruh Kecanduan, Pikiran Radikal dan Intoleran serta Penyebaran Misinformasi,” ujar Devie Rahmawati, yang menyelesaikan program doktoral sandwich di Unpad dan Swansea University, Inggris.
Masyarakat Indonesia di ruang digital, sudah berubah wataknya dari masyarakat yang ramah menjadi masyarakat yang marah dan dari masyarakat yang tenang menjadi masyarakat yang berang.
Baca Juga: Depok akan Gelar Aksi Bergizi Serentak, Wujudkan Generasi Penerus yang Sehat dan Cerdas
"Pergeseran pola komunikasi ini, berpotensi melahirkan berbagai konflik, kekerasan hingga kematian, yang merugikan kehidupan masyarakat,” seru Devie, penerima beasiswa DAAD di Goethe-Frankfurt University pada tahun 2012.
Ketrampilan, kemampuan dan kemauan (3K) untuk memahami kondisi sosial, budaya, ekonomi masyarakat, menjadi modal bagi para pemimpin Polri di masa depan, agar mampu mengantisipasi berbagai gangguan ketertiban dan keamanan baik di ruang nyata maupun maya.
"Polisi akan menjadi garda terdepan, tumpuan negara, dalam melakukan pencegahan dan penanganan dari beragam kasus," imbuh Devie, penerima Australia Awards Scholarship di QUT, Brisbane.
Baca Juga: Pemkot Depok Ajak Emak-emak Pilah dan Olah Sampah Sejak dari Rumah
Pada pelatihan perwakilan humas dari seluruh Polda di Indonesia, yang diselenggarakan Mabes Polri, LSPPRI dan Stratecomms, Devie juga menyampaikan bahwa mengelola hubungan positif dan produktif antara aparat negara dan masyarakat.
"Perlu dijembatani komunikasi yang holistik, otentik dan dikelola dengan apik, bukan semata mengejar popularitas melalui viralitas. Komunikasi yang ideal harus dibangun dari program nyata yang menyelesaikan persoalan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, pikiran dan perasaan masyarakat dapat dimenangkan untuk menenangkan dinamika massa," papar Devie. (***)