Info Kampus

FKM UI Libatkan Pemula Agama dalam Upaya Penurunan Angka Stunting di Depok

FKM UI adakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok yang melibatkan para pemuka agama

RUZKA REPUBLIKA -- Upaya menekan angka stunting di Kota Depok, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok.

Kegiatan yang melibatkan para pemuka agama,  bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut Dr Ir Asih Setiarini, MSc, Ketua Tim Pengmas FKM UI, prevalensi stunting di Kota Depok berdasarkan Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2023 tercatat sebesar 3,24%.

Baca Juga: Pengembangan Biomassa PLN di Tasikmalaya: Dikelola Masyarakat, Didukung Pemerintah

Namun, di Kelurahan Sukamaju, prevalensinya lebih tinggi, mencapai 4,1% pada tahun 2024.

"Kondisi ini menunjukkan tingginya angka kasus stunting di wilayah tersebut, sehingga penyuluhan mengenai pencegahan stunting menjadi sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat," kata Dr Asih dalam keterangan yang diterima, Senin (01/09/2024).

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (22/08/2024) ini diikuti oleh 33 pemuka agama yang terdiri dari ustadz, ustadzah, dan pendeta. Mereka diberikan pemahaman mendalam tentang stunting, penyebabnya, dampak yang ditimbulkan, serta cara pencegahannya.

Baca Juga: Lintasarta Luncurkan Cloud GPU Marketplace, Pacu Ekosistem Digital dan AI Nasional

"Peningkatan pemahaman terkait stunting pada balita oleh para pemuka agama dapat dijadikan sebagai materi ceramah keagamaan dan dapat diteruskan pada masyarakat luas," jelas Dr Asih.

Drs Zainal Arifin, MSi, Camat Cilodong, memberikan apresiasi atas inisiatif FKM UI dalam mengedukasi masyarakat melalui tokoh agama. "

"Saya berharap, agar program-program pemerintah dapat terus berjalan, salah satunya melalui partisipasi tokoh masyarakat, seperti pemuka agama, dalam menangani masalah stunting dan mencapai zero new stunting di Kota Depok," harapnya.

Baca Juga: Berdaya saing, Pemkot Depok Bangun Kesadaran Digital Marketing WUB

Senada dengan itu, Indra Cahyadi, SH, MA, Lurah Sukamaju, menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pengusaha, media dan masyarakat.

"Dengan dukungan dari semua pihak, upaya dalam menekan angka stunting bisa terus dilaksanakan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dan secara bertahap mengurangi angka stunting di Kota Depok," terangnya.

Salah seorang peserta kegiatan, Jayadi Amin, mengatakan kekagumannya terhadap penyuluhan yang diberikan.

Baca Juga: TPID Depok Diharapkan Mampu Susun Laporan Pengendalian Inflasi

"Menurut saya, kegiatan penyuluhan mengenai stunting yang sudah terselenggara ini luar biasa bagus. Informasi tentang stunting, gizi ibu hamil dan ibu menyusui, serta gizi seimbang adalah ilmu yang belum pernah saya ketahui sebelumnya, sehingga dengan adanya kegiatan edukasi ini, saya banyak mendapat pengetahuan berharga yang dapat dibagikan kepada masyarakat lainnya," jelasnya.

Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan oleh FKM UI di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten. (***)

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka, Tapi Depok Lebih Dulu Merdeka, Begini Ceritanya

Image

Pemkot Depok Targetkan Zero New Stunting pada 2024