Debat Modern Kreatif Generasi Persiapkan Pemimpin Indonesia Emas 2045
ruzka.republika.co.id--Generasi muda adalah aset yang tak ternilai. Kelak saat memasuki Indonesia emas pada tahun 2045 generasi muda menjadi tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa.
Untuk itu, penting mempersiapkan generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan, bersikap nasionalis dan berintegritas.
Demi mewujudkan itu dilaksanakanlah kegiatan lomba Debat Kreativitas Generasi (Demokrasi) dalam payung Yayasan Pandu Pemimpin Cinta Bangsa dan Yayasan Bentang Merah Putih yang diketuai oleh Yohana Elizabeth Hardjadinata dengan Ketua Panitia Lomba,Yosi Mokalu selaku founder Komunitas NaKal (Nasionalisme Radikal).
Baca Juga: Cakra Buana Luncurkan Beasiswa 8,1 M untuk PPDB Jalur Prestasi Futsal, Berikut Cara Daftarnya
2023 ini adalah penyelenggaraan Demokrasi 2. Pertama kali Demokrasi diselenggarakan pada tahun 2022 lalu. Kegiatan lomba debat ini berskala nasional untuk sekolah menengah lanjutan (SMA) dan setara. Untuk memperebutkan piala bergilir dan piala tetap Kementerian Dalam Negeri yang menjadi salah satu hadiah utama pada lomba ini.
Penyelenggaraan Demokrasi 2 ini sejalan dengan tema Hari Sumpah Pemuda pada tahun 2023, yakni Bersama Majukan Indonesia. Harapannya, setelah melalui serangkaian acara maka dalam diri peserta tumbuh keyakinan dan semangat untuk menjadi generasi yang tangguh dan berhasil membangun dan memajukan Indonesia.
“Seperti yang disampaikan oleh Pendiri Bangsa Presiden RI 1, Soekarno, kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tetapi kita bisa membangun generasi muda untuk menghadapi masa depan. Maka melalu kegiatan ini, saya berharap terbentuk agen-agen perubahan yang mampu memperkuat pilar-pilar ketahanan nasional dalam rangka menyambut Indonesia Emas tahun 2024," ujar Yayasan Bentang Merah Putih, Yohana Elizabeth H, Sabtu (28/10/2023).
Baca Juga: Revitalisasi Jembatan Mampang Depok, Jalan Sawangan Bakal Macet, Sebaiknya Cari Jalan Alternatif
Lomba Debat Kreativitas Generasi (Demokrasi) 2 kali ini membawa tema seputar Pemilu, dari berbagai aspek. Dalam babak final tema debat yang diangkat adalah “Jika kamu menjadi Presiden dibahas dari segi Politik Infrastrucutre, Kesehatan, Pendidikan dan Budaya”.
Sementara pada tahap Grand Final mereka membahas tentang, Politisasi Identitas SARA dalam Sistem Demokrasi.
Pada tahun kedua penyelenggaraan Demokrasi ini, menurut Yosi Mokalu, Ketua Panitia, ada banyak kemajuan di banding tahun pertama, pada tahun 2022 lalu. Ini bisa terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar mengalami peningkatan dan daerah asal pendaftar pun semakin meluas. Bahkan ada banyak peserta yang mendaftar dari Papua. Pada tahun 2023 ini ada 572 kelompok yang mendaftar dan terbanyak berasal dari pulau Sumatera.
Baca Juga: Keren! 10 Keilmuan UI Masuk THE WUR 2024 by Subject
Yosi juga menegaskan bahwa dengan penyelenggaraan kegiatan debat Demokrasi ini, harapannya adalah dapat mengajarkan dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kreatifitas dan komunikasi bagi calon-calon pemimpin. Sekaligus menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme kepada seluruh peserta.
Pelaksanaan kegiatan lomba debat Demokrasi ini telah dimulai semenjak bulan Maret 2023 lalu. Tahap awal adalah pendaftaran pada Maret 2023 lalu, dan seleksi awal dilakukan pada tingkat Kabupaten/Kota, kemudian berlanjut hingga tingkat nasional yang di laksanakan secara live di TVRI Jakarta pada tanggal 19 dan 20 Oktober 2023.
Pada tahap final, para finalis yang terdiri dari 6 perwakilan provinsi terlebih dahulu dikarantina selama 10 hari di Jakarta untuk mendapatkan berbagai pelatihan dan kunjungan resmi.
Dimulai dari kunjungan ke Bogor, bertemu dengan Bapak Walikota Bima Aria dilanjutkan ke Museum Kepresidenan (Balai Kirti), kunjungan ke Lembaga Pertahanan Nasional diterima oleh Deputi Mayjen TNI Agus Arif Fadila, S.I.P., selaku Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, kunjungan Kementerian Pertahanan disambut oleh Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha, S.H., PG. Dipl,.M.Han.
Jelajah malam di Museum Bahari dan Kota Tua di pandu oleh team Historia. Serta berbagai pelatihan di Rumah GusDur meliputi Literasi Politik oleh Kak Bonggas, Literasi Kebangsaan oleh Anhar Gonggong, Literasi Kepemimpinan oleh Kak Ari M Wibowo, Literasi Nasionlisme oleh Kak Yosi Mokalu dan terakhir dibungkus oleh Literasi Komunikasi oleh Kak Yohana Elizabeth.
Baca Juga: Jelang Konser, Tiket Online KLA Project 35 Tahun Ludes Terjual!
Setelah melalui serangkaian kegiatan dan penjurian di babak final tersebut, pemenang pertama berhasil diraih Kelompok Barudak Medan (Sumatera), Amel Yosephin Hutauruk,.Cut Adisty Namira Moely dan Aulia Mara Putri.
Pemenang pertama berhasil membawa pulang Piala Bergilir Kementrian Dalam Negeri yang diberikan langsung oleh Hamda, SH, M.Si (Kepala Sub Direktorat Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), disusul diperingkat kedua oleh Kelompok Lunatik (Banten), Aghnia Aura Fasya, Dery Andreas Tampubolon, Queena Adila Nurhasana dan peringkat ketiga oleh Kelompok Suksma (Bali), Jessica Olivia Wulandari Riyanto, Ni Komang Yunita Purnama Sari, Ni Komang Ayu Suarniti.
Baca Juga: ICAD 13 Tahun Ini Hadir di Kemang Jaksel, Catat Jadwalnya!
Melalui kegiatan Demokrasi 2, peserta merasakan banyak manfaat yang dapat diperoleh. Diantaranya mampu memberikan pengalaman nasionalisme, serta semangat berpartisipasi dalam membangun bangsa. Selai juga mampu mengingatkan kembali nilai-nilai demokrasi yang sehat sebagai persiapan menjelang Pemilu 2024 mendatang.
"Kami ucapkan terima kasih yang telah berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan yakni Kemendatri, Kemenhan, Lemhannas, Kominfo, Pertamina, Fomomedia,.Datanesia, Aku Pintar, PGRI, RRI, Heartline Networking, KLY, Ukrida Jakarta Royale Medan, Yayasan Cahaya Peduli Semesta Indonesia, Komunitas Historia, MC Donald, Yayasan HPI, Politician Academy dan Indonesia Membangun Pemuda," ucap Ketua Panita Pelaksanaan Demokrasi 2, Yosi Mokalu.