PWI Depok Kecam DK, Terkait Tersebarnya Informasi Dugaan Penyelewengan Anggaran BUMN untuk Pelaksanaan UKW
RUZKA REPUBLIKA -- Informasi tak bertanggungjawab jawab tersebar dan sudah menjadi pemberitaan media terkait adanya dugaan penyelewengan dana sponsor atau CSR BUMN untuk pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Seperti 'disambar gledek' di siang hari, informasi tersebut seperti 'membunuh' PWI yang sedang berbenah menuju organisasi yang sehat dan profesional.
Informasi yang tersebar, belum tentu benar tersebut langsung menghancurkan kredibilitas PWI, tak hanya di PWI Pusat tapi juga PWI di daerah-daerah.
Baca Juga: PKS Solid Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada Depok, Insya Allah Juga Didukung Wali Kota Depok
"Informasi tersebut melanggar azas praduga tak bersalah yang mestinya di junjung tinggi wartawan yang profesional. Jadi, saya mengecam keras Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat yang tak mampu menyelesaikan secara internal informasi yang belum tentu benar itu. Dan, harus bertanggungjawab adanya kebocoran informasi tersebut," kecam Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah, dalam keterangan yang diterima, Senin (08/04/2024).
Lanjut Rusdy, benar atau tidak benar informasi tersebut tidak semestinya diungkap ke publik apalagi dibuatkan siaran pers.
"Ini namanya 'jeruk makan jeruk' atau juga menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Semestinya diselesaikan secara internal organisasi, tak perlu diumumkan ke publik, karena akan berdampak cukup buruk untuk PWI," tuturnya.
Baca Juga: Ramadhan Keliling, Komunitas Seni dan Budaya Huma Rumil Berbagi Keceriaan Bersama Anak-anak
Rusdy menambahkan, informasi terbuka ke publik juga akan berdampak jelek di mata para mitra kerja PWI, terutama perusahaan-perusahaan yang selama ini menjalin kerja sama dalam berbagai kegiatan PWI.
"Kasihan orang Kementerian BUMN yang sudah membantu tingkatkan kompetisi wartawan kebawa-bawa. Dan, juga dampaknya kedepan sponsor tentu akan takut bekerja sama dengan PWI," ungkap mantan wartawan senior Republika ini.
Reporter: Koes