News

Ganggu Kesehatan Lingkungan, TPS Liar di Limo Ditutup, Truk Sampah dari Luar Ditolak Masuk ke Depok

DLHK Kota Depok yang didukung Satpol PP Kota Depok melakukan penutupan resmi TPS liar di Limo yang dianggap sudah menganggu kesehatan lingkungan masyarakat.

RUZKA REPUBLIKA -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok resmi menutup Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang berada di Kecamatan Limo.

Informasi yang diperoleh dari DLHK Kota Depok, 23 truk sampah dari diketahui membuang sampah di TPS liar tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Setelah dilakukan penyelidikan, 18 truk sampah diantaranya berasal dari luar Depok, sementara hanya 5 truk yang membawa sampah dari warga Depok.

Baca Juga: Empowering Women, Tingkatkan Kapasitas Perempuan Wakatobi di Festival Womine 2024

"Alhamdulillah, TPA liar di Limo sudah kami tutup. Ada 5 armada yang kami izinkan untuk membuang sampah langsung ke TPA Cipayung. Sedangkan untuk sampah dari luar Kota Depok, kami suruh kembali," ujar Kepala DLHK Kota Depok, Abdul Rahman dalam keterangan yang diterima, Rabu (11/09/2024).

Pejabat yang akrab disapa Abra menegaskan, DLHK Kota Depok akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap truk sampah yang berasal dari luar wilayah Kota Depok guna mencegah mereka membuang sampah di kota tersebut.

Dalam rangka mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Cipayung, Abra mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memilah dan mengelola sampah dari sumbernya, khususnya di tingkat rumah tangga.

Baca Juga: UI Tanamkan Kesadaran Lingkungan Siswa SD di Depok

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi sampah langsung dari sumbernya. Mulai dari rumah, bapak, ibu, kakak, adik, ncang, ncing, enyak, babe bisa membantu dengan membuat biopori organik," imbuhnya.

Lanjut Abra, pihaknya sudah membuat standar pembuatan biopori ini. "Harapannya, setiap rumah memiliki biopori organik untuk mengurangi sampah, terutama sisa makanan," harapnya.

Dengan langkah ini, DLHK Kota Depok berharap volume sampah yang masuk ke TPA Cipayung dapat dikurangi secara signifikan.

Baca Juga: Puput Novel Meninggal karena Kanker Payudara, Pentingnya Deteksi Dini HER2, Tentukan Pengobatan Spesifik

"Sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik," ucap Abra.

Warga yang terdampak TPS liar yang ada menyambut baik penutupan permanen. Tempat tersebut sudah banyak merugikan masyarakat mulai dari bau tidak sedap hingga asap pembakarannya.

"Saya senang kalau TPS liar itu akan ditutup permanen karena itu merupakan tuntutan saya dan warga yang terdampak," ujar Ketua Forum Warga Terdampak TPA Liar, Doddy.

Baca Juga: Disdik Depok Gelar Penguatan Sinergitas Terkait Wujudkan PAUD Holistik Integratif

Menurut Doddy, tempat tersebut sudah 7 kali ditutup sejak tahun 2009. Penutupan dilakukan oleh pemerintah melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) maupun oleh masyarakat dengan memasang serta dipasang rambu larangan membuang sampah.

"Semoga penutupan permanen yang dilakukan kali ini bisa menghalau sampah-sampah yang dibuang kelokasi tersebut," harapnya.

Kebahagiaan juga dirasakan oleh Mihrodi warga Perumahan Griya Cinere yang berharap dengan adanya penutupan permanen TPS liar ini dapat menghilangkan penderitaan masyarakat atas bau yang tidak sedap serta asap yang sangat mengganggu kesehatan, terlebih pada saat malam sampai pagi hari.

Baca Juga: Diskominfo Depok Gelar Bimtek Hardening, Cegah Serangan Siber

"Bau dan asap dari pembakaran sampah sangat menggangu sekali terlebih saat malam hingga pagi. Saya coba pergi ke beberapa masjid yang lokasinya agak jauh saat subuh dan masih terganggu oleh asap nya. Semoga penutupan permanen ini bisa membuat kondisi menjadi lebih baik," terangnya. (***)

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber

Image

17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka, Tapi Depok Lebih Dulu Merdeka, Begini Ceritanya