Sembilan Mahasiswa UI Raih Juara International Ferry Safety Design Competition Level Internasional
DEPOK -- Sembilan mahasiswa yang berasal dari program studi Teknik Perkapalan FTUI, menorehkan prestasi membanggakan dari Hydromodelling Technology and Workshop (HTW), yakni sebuah lembaga eksekutif yang mewadahi, mengembangkan, dan menyalurkan minat dan bakat di bidang kemaritiman.
Sembilan mahasiswa yang tergabung dalam tim Nagapasa UI meraih juara tiga pada ajang kompetisi Ferry Safety Design Competition. Sembilan mahasiswa Teknik Perkapalan FTUI yang tergabung dalam tim Nagapasa UI tersebut adalah Iko Septiyahardi (2018), Muhammad Fauzan Azhima (2018), Arief Kurniawan (2018), Muhammad Fadhilal Mursyid (2018), Faiz Rizqillah Akbar (2019), Christofer (2019), Muhammad Elvan Nawawi (2020), Dwi Febrianto Wibowo (2020), dan Fadillah Nurrani (2018).
Manajer tim Nagapasa UI, Iko Septiyahardi menjelaskan, kompetisi ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Worldwide Ferry Safety Association (WFSA), Asosiasi Keselamatan Kapal Feri Internasional yang berbasis di New York, USA. Tahun ini, kompetisi internasional ini diselenggarakan untuk yang kesembilan kalinya pada 1 Maret-18 Mei 2022 dan diikuti oleh 12 tim dari berbagai universitas di seluruh dunia.
“Desain kapal feri yang kami rancang memiliki beberapa keunggulan, bagian lambung kapal kami menggunakan desain katamaran yang dapat meningkatkan stabilitas kapal. Lalu, propulsi dan sumber kelistrikan yang kami gunakan lebih ramah lingkungan. Tidak hanya itu, sistem keselamatan penumpang pada kapal yang kami desain telah terstandarisasi oleh aturan International Maritime Organization (IMO),” kata Iko, sesuai rilis dari Universitas Indonesia, Senin (13/06).
Tim Nagapasa merancang kapal penumpang yang dapat berlayar selama 20 jam dari Majuli ke Assam, India. Kapal ini memiliki panjang 34 meter dan lebar 10 meter serta dapat menampung 150 penumpang. Kapal feri ini terdiri dari empat ruang utama, yaitu ruang navigasi, ruang untuk penumpang, ruang untuk kendaraan, dan ruang mesin. Desain kapal juga telah sesuai dengan IACS Regulation and Rules Inland Waterway Ship dari DNV-GL.
Tim Nagapasa menggunakan baja sebagai bahan pembuatan badan kapal dan badan kapal didesain berbentuk slender. Bentuk ini dapat menjaga keseimbangan kapal. Selain itu, kapal ini menggunakan diesel sulfur ultra rendah dengan kandungan sulfur 10 ppm dicampur dengan 10% biodiesel 10% etanol sebagai bahan bakar.
Pembimbing tim Nagapasa UI yang juga merupakan dosen program studi Teknik Perkapalan FTUI, Achmad Riadi, S.T., M.Eng., Ph.D., mengatakan dari desain tersebut, kapal feri tim Nagapasa memiliki keunggulan berupa rendahnya suara bising dan getaran dari ruang mesin, ruang mesin yang menjadi lebih kecil, ramah lingkungan, dan biaya perawatan yang rendah.
Sementara itu, Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU mengapresiasi karya dan prestasi mahasiswa FTUI. Menurutnya Indonesia sebagai negara maritim, perlu memiliki dan mengembangkan teknologi kapal yang mumpuni.
Desain kapal feri dari tim Nagapasa mengedepankan faktor keamanan dan biaya yang lebih terjangkau. Semoga desain ini menjadi alternatif solusi untuk kapal yang ramah lingkungan dan aman bagi penumpang dan dapat diterapkan pada industri perkapalan Indonesia. (Mia Nala)