Edukasi

Berbagi Cerita Ortu Tentang PPDB SMAN di Depok, Alhamdulillah Diterima

ruzka.republika.co.id--Alhamdulillah, anak kami Muhammad Azca Jayaningrat (15 Tahun) diterima di SMAN 4 Depok via Jalur Prestasi Kejuaraan (Taekwondo). Selama proses pendaftaran, menurut pengalaman kami sangat fair dan transparan.

Pertama, seperti yang seharusnya, kami mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online untuk Jalur Prestasi Kejuaraan pada 6-10 Juni 2022. Sertifikat Kejuaraan Azca dilampirkan. Setelah itu kami menunggu sertifikat tersebut diverifikasi oleh Panitia PPDB SMAN 4 Depok.

Untuk mengetahui hasil verifikasi hanya melalui sistem. Setelah menunggu sekian jam, muncul informasi di sistem bahwa sertifikat diterima, dan skor sertifikatnya dapat langsung dilihat (ini saya cocokkan dengan skor nilai dari Disdik Jabar, dan sesuai). Kemudian kami pun melanjutkan proses pendaftaran, melengkapi data, dokumen dll.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Senin, 13 Juni 2022 anak kami mendapat undangan untuk melaksanakan Uji Kompetensi di SMAN 4 Depok pada Selasa, 14 Juni 2022.

Pada waktu yang ditentukan kami datang ke sekolah. Disana sudah berkumpul siswa lain sejumlah 56 anak yang juga akan diuji kompentensinya. Siswa-siswa yang mencoba peruntungan di Jalur Prestasi Kejuaraan ini dari berbagai cabang olah raga (cabor), Taekwondo, Silat, Karate, Renang, Anggar, Panah, Badminton, dll. Ada juga dari bidang Seni, Tahfidz quran, dll.

Siswa-siswa ini dikumpulkan di kelas, kemudian mendapat pengarahan dari panitia tentang apa saja yang akan diuji. Setelahnya satu demi satu dipanggil di area pendopo terbuka untuk dilakukan verifikasi ulang sertifikat kejuaraannya (sertifikat asli diperlihatkan).

Selesai verifikasi sertifikat, pukul 11.00 WIB para calon siswa dari cabor, menjalani test fisik berupa lari berkeliling lapangan selama 15 menit tepat, tidak boleh kurang atau lebih. Selama lari siswa menggunakan aplikasi VO2MAX (terbukti, ketika Azca, dan beberapa siswa lain waktunya 16 menit atau lebih, mereka harus mengulang lari kembali sampai waktunya tepat).

Setelah test fisik, setiap siswa diuji kemampuan tekniknya. Untuk Azca misalnya, ia diuji kyorugi dengan siswa lain dari cabor yang sama. Ada juga Taekwondo cabang Poomsae, Silat, Karate, dll.

Keesokan harinya, 15 Juni 2022, total skor (kombinasi skor sertifikat & uji kompetensi) para siswa sudah muncul, dan bisa dilihat atau dipantau di sistem, selalu terupdate.

Senin, 20 Juni 2022, pukul 14.00 WIB, hasil seleksi diumumkan, dan hasilnya sesuai dengan yang sudah kami pantau.

Pada 21 Juni 2022, kami melaksanakan lapor diri ke sekolah, menyerahkan semua dokumen persyaratan, dan telah diterima dengan baik. Insya Allah 13 Juli 2022 sudah dimulai perkenalan para siswa baru dengan sekolah.

Secara keseluruhan, kami mengapresiasi Panitia PPDB SMAN 4 Depok yang telah melaksanakan proses penerimaan siswa di Jalur Prestasi Kejuaraan, khususnya, secara fair dan transparan.

Dengan latar belakang anak kami yang telah menjadi atlet Taekwondo selama 11 tahun dengan 30 prestasi, kami berterima kasih diberi kesempatan untuk melakukan setidaknya 'pembuktian' akan kemampuannya dan selama proses ini kami juga tidak dikenakan biaya sama sekali.

***

Sekedar berbagi informasi, penilaian akumulasi berlaku juga untuk prestasi di Kementerian lain, tidak hanya dari Kemendikbud & Kemenag. Hanya skornya dibedakan.

Mengenai sertifikat kejuaraan, ditingkat apapun, lokal kah, nasional kah, termasuk internasional sekalipun, harus melalui verifikasi.

Keponakan saya Juara I Poomsae Kompetisi Taekwondo Internasional 2021 pun (online, karena pandemi), mendaftar di SMAN 2 Depok, tidak serta merta sertifikatnya diloloskan begitu saja.

Panitia SMAN 2 meminta sertifikatnya untuk dapat direkomendasi kementerian terkait dalam hal ini Kemenpora. Padahal kejuaraan ini diselenggarakan oleh ITA (Indonesia Taekwondo Association) dan BIHO International Korea yang diikuiti oleh 13 negara.

Oleh karena waktu pendaftaran singkat, dan tanpa informasi yang detail di awal mengenai sertifikat kejuaraan seperti apa yang diterima, maka diputuskan untuk mengganti atau mengupload dengan sertifikat lain yakni kejuaraan nasional, dan hasilnya sertifikat diterima. Selanjutnya juga melakukan uji kompetensi, proses yang kurang lebih sama dengan SMAN 4 Depok.

Dari sini bisa dilihat bahwa seleksi administrasi sebagai pintu gerbang ke proses selanjutnya terbilang cukup ketat, dan memang harus ketat, mengingat lingkup prestasi kejuaraan bisa sangat luas.

Jadi bukan tidak diakui, namun harus betul-betul selektif dengan rekomendasi atau legalisir kementerian terkait. Sama halnya dengan tingkat nasional pun harus direkomendasi atau dilegalisir minimal induk organisasi.

Kasus di SMAN 1 Depok ini sudah jelas ada missed komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua murid (ortu), hanya saja tetap disayangkan tidak adanya kesempatan untuk Uji Kompetensi.

Demikian, berbagi pengalaman PPDB di Depok. Semoga bisa memberi nuansa berbeda di cerita PPDB) di Depok.

Salam,Viny FelasianiOrtu Siswa dari Muhammad Azca Jayaningrat (Siswa Baru SMAN 4 Depok, 2022/2023)

Berita Terkait

Image

Ini Wejangan Wakil Wali Kota Depok di Acara Pesantren Kilat Siswa SMAN 1

Image

Disdukcapil Depok Jemput Bola Perekaman KTP-El di Lima Sekolah