Tim Trauma Healing Mulai Turun di Cianjur Pasca Gempa Bumi
ruzka.republika.co.id – Dampak bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membuat warga mengalami trauma, termasuk anak - anak.
Untuk mencegah trauma berlebihan pada anak-anak korban gempa di Kabupaten Cianjur Polda Metro Jaya melepas 60 personel, antara lain personel trauma healing Polwan PMJ dan relawan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Personel itu dipimpin oleh AKBP Agustin Susilowaty, untuk melakukan aktivitas trauma healing di Posko Bakti PMJ, di RS Bhayangkara, Cianjur.
Tugas personel trauma healing untuk menghilangkan rasa trauma. Sebab masih banyak anak-anak di Cianjur pasca gempa bumi merasa takut.
“Tim Trauma Healing Polwan PMJ mengajak kurang lebih 80 anak bermain, bernyanyi dan melakukan aktivitas mewarnai,”
“Beberapa anak masih merasa takut karena teringat akan peristiwa tersebut, apalagi beberapa kali masih terjadi gempa susulan walaupun kecil. Keluhan lain warga korban bencana ialah mereka masih merasa tidak tenang karena gempa susulan. Selain itu warga juga masih memikirkan rumah tinggal mereka yang rusak dan tidak dapat ditinggali lagi,” ujar Wakil Ketua Pokja Bakti PMJ Cianjur Iver Mannosoh.
Di sana para Polwan yang bertugas memberikan konseling kepada warga dengan metode hypnoterapi untuk merelaksasi korban bencana dan juga petugas lapangan.
“Terdapat sekitar 20 orang yang Polwan tangani, dengan kisaran waktu 1/2 - 1 jam setiap orangnya,” tambah Iver Mannosoh.
Para relawan HIMPSI bersama Polwan PMJ juga memberikan konseling dengan metode hypnoterapi kepada para petugas lapangan yang juga merasa kelelahan.
Sehingga mereka pun dapat kembali merasa relaks, tenang dan menjadi lebih bugar.
Beberapa petugas di lapangan seperti para babhin, juga membutuhkan konseling karena meskipun mereka terdampak bencana, mereka harus tetap berdinas.
“Mereka masih tidak tenang ketika harus meninggalkan keluarganya dalam situasi yang terus terjadi gempa,” ujar Supriyanto, Kaposko Relawan Bakti PMJ Cianjur.
Para Relawan SiapBergerak semenjak hari Selasa, bersama tim Brimob Polda Metro Jaya terus menjangkau Kawasan yang terdampak cukup parah, seperti wilayah Gasol, mengunjungi posko penampungan korban.
Beberapa diantaranya ada yang terserang sesak nafas, hypertensi, demam, batuk, dan pilek.
“Setelah melakukan pengecekan Brimob dan Relawan membantu warga dengan penangangan di tempat, tetapi juga membawa sebagian korban dengan gangguan berat, untuk segera dirawat di RS Bhayangkara, demi perawatan lanjutan,” ujar Zaky Ramadhan, Pimpinan Relawan SiapBergerak.
Salah satu korban yang ditemui oleh Relawan SiapBergerak ialah perempuan yang memiliki 5 orang anak, dimana bencana gempa telah merenggut nyawa 3 orang anaknya.
Sang Ibu sendiri mengalami pembengkakan di lutut akibat terkena benda tajam, juga mengalami bocor kepala, serta luka pada jari-jari tangan, akibat reruntuhan bangunan.
“Relawan beserta dokter, perawat membantu membuka jahitan kepala dan membersihkan luka pada jari – jarinya,” tutup Zaky Ramadhan. (Supriyadi)