Atasi Tawuran, Pemkot Depok dan Kepolisian Lakukan Kajian Bersama Akademisi
ruzka.republika.co.id--Mengatasi tawuran.di kalangan remaja yang semakin marak, terutama di bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama aparat kepolisian Polrestro Depok akan melakukan kajian bersama akademisi. Kajian ini nantinya akan digunakan untuk mencari solusi mengatasi tawuran di kalangan remaja.
"Kami sedang melakukan kajian dan mempelajari dari sisi faktor internal dan eksternal penyebab terjadinya tawuran," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Kamis (30/03/2023).
Selama bulan suci Ramadhan, peristiwa tawuran justru semakin meningkat. "Kami diagnosa dengan bahasa pemerintahannya kita kaji dengan akademisi. Istilah orang sakit, harus didiagnosa dulu penyakitnya apa, jangan sampai semua pusing kita kasih obat pusing, tapi tidak tahu jantungnya lemah, dan tidak tahunya paru-parunya bermasalah, nah ini yang harus kita selesaikan," jelas Idris.
Lanjut Idris, pihak komite dan kepala sekolah, serta pengawas juga terus diingatkan agar memberikan edukasi bagi pelajar untuk tidak melakukan tawuran.
"Komite, kepala sekolah, dan pengawas itu selalu ingatkan pelajar, bisa dengan games dan segala macamnya," terangnya.
Menurut Idris, aksi kekerasan atau baku hantam atau tawuran ini, jika sudah terjadi menjadi ranah dari pihak kepolisian. "Tindakan-tindakan kriminal (tawuran) yang harus diselesaikan oleh kepolisian dan berkolaborasi tentunya dengan TNI juga," pungkasnya. (Rusdy Nurdiansyah)