Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Akhlisa Mahmudatunnisa

Celebrity Worship di Kalangan Penggemar K-Pop

Info Terkini | 2023-05-06 11:30:16
Ilustrasi oleh freepik.com

Pada era globalisasi saat ini, banyak budaya dari berbagai negara masuk ke negara lain. Salah satu contoh budaya yang masuk dan berkembang pesat di berbagai belahan dunia saat ini adalah Korean Pop atau yang biasa dikenal dengan sebutan K-Pop. Korean Pop atau K-Pop adalah jenis musik pop yang berasal dari negara Korea Selatan dan identik dengan sekelompok boygroup atau girlgroup. K-Pop menjadi salah satu jenis musik yang digemari oleh banyak orang, karena memiliki berbagai jenis genre serta gaya musik yang berbeda-beda. Orang-orang yang menyukai K-Pop disebut dengan “Kpopers”.

Dalam industri K-Pop, setiap idola atau solois memiliki sekelompok penggemar yang disebut fandom K-Pop. Fandom K-Pop merupakan sekelompok penggemar yang memiliki kesukaan yang sama dan membentuk grup untuk mendukung grup idol atau solois yang mereka sukai, setiap fandom K-Pop memiliki sebutan masing-masing, contohnya pada grup K-Pop EXO penggemarnya disebut sebagai EXO-L, penggemar BLACKPINK disebut dengan BLINK, dan pada penggemar NCT disebut NCTzen. Di indonesia sendiri, fandom K-Pop tercatat menjadi kelompok pemujaan selebriti paling besar dan setiap tahunnya menunjukkan bahwa negara Indonesia masuk ke dalam salah satu fandom K-Pop terbesar di dunia.

Banyaknya penggemar dari berbagai belahan dunia ini membawa pengaruh yang besar bagi industi K-Pop terutama bagi para idol. Penggemar memberikan rasa cinta dan dukungan kepada idolanya, dan hal tersebut membawa kebahagiaan bagi para idola. Rasa ketertarikan dan kebahagiaan penggemar pada idola ini membawa suatu proses timbal balik. Namun perilaku untuk menunjukkan rasa cinta kepada idolanya acap kali dianggap ekstrem dan berlebihan, hingga banyak kpopers yang dianggap terlalu posesif, obsesif dan delusif. Ekspresi ketertarikan ini disebut-sebut sebagai bentuk pemujaan kepada idolanya.

Celebrity Worship atau pemujaan kepada celebrity, didefinisikan sebagai suatu perilaku obsesif adiktif yang menyebabkan seseorang menjadi terlalu terlibat pada kehidupan pribadi maupun kehidupan profesional seorang selebriti. Menurut Rike (2020), Celebrity Worship dibagi menjadi tiga tahapan yaitu:

1. Entertainment social

Entertainment social merupakan bentuk pemujaan idola pada level yang rendah, aktivitas yang dilakukan seperti mengagumi karya idola, mencari informasi terkait idola baik informasi pribadi maupun pekerjaannya.

2. Intensive personal feeling

Aktivitas penggemar pada tahap ini berada pada level menengah. Penggemar merasa bahwa ia sangat dekat dengan idola sehingga dapat memahami perasaan idola tersebut dan menganggap dapat memahami satu sama lain.

3. Borderline-pathological

Borderline-patholigical adalah tindakan pemujaan pada level tertinggi. Sikap yang ditunjukkan penggemar sangat berlebihan dan melanggar privasi idolanya sendiri. Penggemar mendedikasikan usaha, waktu dan tenaganya untuk terus-menerus mengikuti idolanya dan bahkan mengancam idolanya tersebut. Penggemar yang melanggar privasi idola dalam dunia K-pop disebut sebagai “Sasaeng”.

Contohnya peristiwa tidak menyenangkan terjadi pada salah satu anggota boygroup NCT yaitu Haechan. Pada tanggal 6 Maret 2023, SM Entertainment yaitu agensi dari boygroup NCT memberikan peringatan keras kepada penggemar yang melanggar privasi pada idola mereka karena telah diketahui bahwa pada November tahun 2022 terdapat sasaeng yang mencoba menyelinap masuk ke rumah Haechan. Penggemar tersebut akhirnya ditangkap dan ditindak secara hukum yang berlaku.

Tentu saja aktivitas celebrity worship ini merupakan hal yang keliru dan tidak pantas untuk dibenarkan. Banyaknya penggemar yang sering melanggar privasi idola membuat fandom K-pop dan dunia industri K-Pop resah dan khawatir. Dengan cepatnya teknologi informasi saat ini memudahkan informasi pribadi idola tersebar luas bahkan informasi tersebut digunakan sebagai berita yang mendorong pada ujaran kebencian dan kejahatan sehingga banyak perusahaan hiburan K-Pop membuat laporan atas pelanggaran tersebut untuk menjaga privasi para idolanya serta memberikan peringatan pada para penggemar.

Menyukai idola atau selebriti merupakan hal yang wajar, akan tetapi apabila rasa suka yang dimiliki cenderung mendorong pada hal yang negatif dan melanggar nilai moral maka hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Maka dari itu, kita harus lebih peduli dan tidak terlena untuk melakukan hal tersebut.

Bagaimana menurut Anda tentang celebrity worship ini?

Referensi:

Munica, R. (2021) “GAMBARAN CELEBRITY WORSHIP TERHADAP IDOLA-KPOP PADA MAHASISWA SELAMA PANDEMI COVID-19”, Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development, 4(1), pp. 247-256. doi: 10.31933/rrj.v4i1.439

Penulis: Akhlisa Mahmudatunnisa

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image