Olahraga

Indonesia Potensi Cetak Sejarah di Olimpiade 2024 Paris

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari.

ruzka.republika.co.id - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari optimistis Indonesia mampu mencetak sejarah baru di Olimpiade 2024 Paris.

Catatan positif diyakini dapat diraih melalui peningkatan jumlah atlet yang lolos kualifikasi hingga tambahan keping medali.

Okto, sapaan karib Raja Sapta, meyakini Indonesia memiliki potensi besar meraih hal tersebut. Namun, hal pertama yang perlu dilakukan adalah federasi nasional perlu bergerak aktif berpartisipasi dalam proses kualifikasi menuju Olimpiade.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Sebab yang paling penting adalah ikut proses kualifikasinya, sehingga lebih banyak atlet yang qualified. Saya cukup optimis di Olimpiade Paris kita akan membuat sejarah baru,” kata Okto, Jumat (26/5).

“Kita akan membuat sejarah baru dalam peraihan hasil medali dibanding Olimpiade sebelumnya. Ini kesempatan emas, kita dorong supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Mungkin nanti itu akan jadi hadiah buat Pak Presiden Joko Widodo.”

Sebagai informasi, Indonesia tercatat membawa pulang medali emas terbanyak di Olimpiade 1992 Barcelona. Kala itu, Merah Putih berhasil mengawinkan medali emas melalui pebulutangkis di nomor tunggal putra dan putri, Susy Susanti dan Alan Budikusuma. Selanjutnya medali emas yang dimiliki Indonesia di Olimpiade selalu diberikan oleh cabang olahraga tepok bulu.

“Yang ingin saya wujudkan adalah saya ingin dapat medali emas terbanyak selama Indonesia ikut Olimpiade. Di atas kertas, Indonesia bisa dapat dua emas. Kalau kita bisa dapat tiga emas, itu sudah rekor baru untuk kita,” ujar Okto.

Ia menjelaskan potensi Paris 2024 bisa didapat dari cabor lain, salah satunya angkat besi. Indonesia memiliki lifter-lifter muda hingga senior andal yang diyakini mampu memecahkan penantian emas di Olimpiade, di antaranya Rahmat Erwin Abdullah yang baru mencetak rekor dunia clean&jerk kelas 73kg putta di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Kolombia. Ia juga membuktikan prestasi ketika bersaing di kelas 81kg putra di level regional.

“Sport program Olimpiade Paris juga ada sport climbing, dan nomor andalan kita yaitu speed dipertandingkan. Surfing mudah-mudahan bisa masuk, saya juga confident terhadap panahan karena mereka mempersiapkan diri dengan sangat serius. Saya kira pasti banyak kejutan di Paris 2024,” terang Okto.

Okto yang didukung mayoritas federasi nasional untuk kembali melanjutkan kepemimpinan di NOC Indonesia ini juga melihat tren positif yang ditunjukkan dari cabor beregu untuk Olimpiade ke depan. Sebab, Indonesia mampu menunjukkan tren positif di cabor beregu sejak SEA Games 2019 Manila hingga 2023 Kamboja.

“Kalau bisa cabor beregu ini lolos ke kualifikasi Olimpiade pasti bagus. Ini sudah menjadi ambisi saya sejak jadi CdM (Chef de Mission) Olimpiade Rio 2016 karena Indonesia bangsa besae dengan penduduk 234 juta jiwa, tapi saat itu kita kirim 28 atlet ke Olimpiade,” kata Okto.*

Berita Terkait

Image

Indonesia Hattrick Juara Umum ASEAN Para Games

Image

Indonesia Raih Emas Pertama dari Para Badminton

Image

Indonesia Tanpa Gelar di Malaysia Open, Gregoria Tunjung Tumbang