Idul Adha Penyemangat Orang Berkurban
ruzka.republika.co.id - Udara di langit Permata Depok terasa sejuk. Cerahnya langit dan sejuknya udara pagi hari, Kamis (29/6) ini menyambut ramah para jamaah untuk melaksanakan sholat Idul Adha 1444 H.
Sekitar 1.000 warga Permata Depok RW 07 Kelurahan Pondok Jaya tumpah di jalan. Mereka bersilah memadati semua ruas jalan Boulevart. Dari pintu gerbang hingga bundaran sepanjang sekitar 500 meter. Mereka menggemakan takbir Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar ...
"Semoga dengan ibadah ini kita makin dekat dengan Allah dan semakin memperkuat tali silaturahim sesama umat muslim. Tetap menjaga protokol kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar. Mari kita saling memaafkan di hari yang berkah ini," kata Ketua RW 07 Kisnadi.
Usai sholat Idul Adha para jemaah mendengarkan tausyiah atau kutbah singkat dari Khatib Ustadz H. Sueb Mawardi. Dia menyampaikan pentingnya menumbuhkan semangat berkurban, tingkatkan ketakwaan kepada Allah.
“Dengan semangat ibadah kurban, kita tingkatkan ketakwaan & Ukhuwah Islamiyah," kata Sueb Mawardi.
Ustadz Sueb Mawardi mengatakan persoalan yang tak bisa dipisahkan dari Idul Adha adalah Nabi Ibrahim, Siti Hajjar dan Nabi Ismail. Semakin kita dalami semakin kita menemukan kebaikan-kebaikan di jalan Allah. Bagaimana mereka memiliki semangat berkurban yang akhirnya mengantarkan mereka menjadi orang-orang yang bertakwa kepada Allah.
"Pada sosok Nabi Ibrahim ada ketauladan terhadap orang-orang yang bersamanya. Sosok Nabi Ibrahim membuat kita menjadi orang-orang yang bertakwa," ungkapnya.
Namun menurutnya banyak juga orang yang belum memiliki semangat berkurban. Hati mereka belum terpanggil. Karenanya menurut Ustadz H. Sueb ada 4 hal yang bisa membuat penyemangat orang berkurban.
1. Kita harus benar-benar memahami dengan baik bahwa orang-orang yang berkurban di jalan Allah begitu iklas. Balasannya amat besar. Allah akan menggandakan kebaikannya.
2. Hendaknya kita memiliki kesadaran yang kuat. Kalau kita menjadi orang yang sukses sesungguhnya bukan semata dari diri kita sendiri. Tapi, Allah telah memberikan karunia kepada kita. Ada peran orang tua lewat doa, saudara dan sahabat.
3. Hendaknya kita menjadi orang yang murah berbagi. Jangan menjadi orang yang bahil atau pelit. Orang-orang yang kikir akan membawa kehancuran.
4. Kita harus banyak mengenang kisah-kisah inspiratif, terutama kisah para nabi dan rasul.
Dalam tausyiah tersebut dia mengatakan, Keberanian Nabi Ibrahim dalam menegakkan kebenaran dan melawan kebathilan ini hendaknya menjadi pelajaran yang amat berharga bagi umat islam.
Jauhkanlah ambisi-ambisi pribadi dan kelompok dalam memperjuangkan kebenaran, karena Allah tidak menyukai kepalsuan dan kemunafikan.
"Semoga semangat berkurban akan menjadikan kita orang-orang yang taat beribadah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DKM Masjid Al-Ihsan H. Lukman Harun dalam sambutannya mengatakan dalam merayakan Idul Adha, tidak melulu mengenai berkurban lewat penyembelihan hewan. Namun ada hal lain yang lebih substansial.
"Jadi berkaitan dengan bagaimana kita membangun nilai-nilai keislaman keikhlasan secara totalitas dalam pengabdian kita kepada Allah," ucap Lukman Harun.
Lebih lanjut dia melaporkan bahwa Masjid Al-Ihsan menerima titipan hewan kurban 7 ekor sapi perorangan, 8 sapi kelompok 34 ekor kambing.
Sedangkan yang mengajukan manfaat daging hewan kurban sebanyak 2.064 jiwa. Ada sekitar 29 yayasan yang mengajukan.
"Tentu kami punya keterbatasan tenaga. Kami menetapkan 1 ekor sapi menjadi 105 kantongi. Total sebanyak 1.670 kantong akan memanfaatkan daging hewan kurban," jelas Lukman Harun. * suryansyah