Pemkot Depok Gelar Capacity Building Tingkatkan Kapasitas SDM
ruzka.republika.co.id--Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar Capacity Building bagi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan upaya pengendalian inflasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Kepala Bagian PSDA Kota Depok, Adnan Mahyudin dalam keterangan yang diterima, Senin (31/07/2023).
Menurut Adnan, Capacity Building diikuti perwakilan Perangkat Daerah yang tergabung dalam TPID Kota Depok.
"Kegiatan ini juga untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang upaya pengendalian inflasi sekaligus sinergi dan kekompakan dalam TPID," jelasnya.
Ia menambahkan, upaya pengendalian inflasi perlu menjadi perhatian bersama, kestabilan inflasi merupakan prasyarat tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi kurang bermakna apabila diikuti kenaikan inflasi yang tinggi.
"Oleh karena itu, perlu dilakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengendalian inflasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan pemerintah. Guna mencapai tujuan itu, pencapaian inflasi yang rendah dan stabil memerlukan koordinasi lintas Perangkat Daerah," ungkapnya.
Dalam upaya pengendalian inflasi, Kota Depok menghadapi beberapa kendala dalam menjamin pasokan bahan kebutuhan pokok masyarakat. Hal ini disebabkan Depok bukan daerah produsen, masih sangat bergantung kepada daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya, dan belum memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pangan.
"Untuk mengatasi kendala itu, kami menjalin kerja sama usaha dengan produsen dan distributor center daerah lain untuk memenuhi bahan pokok masyarakat melalui pengembangan kerja sama antar daerah.Berbagai fenomena itu masih terjadi meski angka inflasi year on year Kota Depok 3,66 persen pada Juni 2023. Ini lebih rendah dibangun inflasi Provinsi Jawa Barat yang mencapai 3,88 persen pada Juni 2023," jelas Adnan. (Rusdy Nurdiansyah)