Ekonomi

Pemkot Depok Pasangi Plang dan Stiker di Bangunan yang Menunggak Pajak

Foto ilustrasi petugas memasang stiker di bangunan yang menjadi objek pajak tertunggak.

ruzka.republika.co.id--Badan Keuangan Daerah (BKD) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menindak tegas Wajib Pajak (WP) yang tidak membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Penindakan tegas diawali dengan pemasangan plang ataupun stiker pada tanah dan bangunan yang menjadi objek pajak tertunggak.

"Sanksi dilakukan dengan cara pemasangan plang ataupun stiker pada tanah dan bangunan yang menjadi objek pajak tertunggak," ujar Kepala Bidang Pajak Daerah II, BKD Pemkot Depok, Muhammad Reza dalam keterangan yang diterima, Selasa (05/09/2023).

Lanjut Reza, penindakan diberikan pada WP yang prioritas. "WP yang tunggakan pajaknya lebih dari Rp 500 juta atau akumulatif,” terangnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut Reza, adapun teknis di lapangan yang sudah berjalan, kata Reza, WP prioritas dikirimkan Surat Tagihan Pajak (STP) dan diberi waktu hingga tujuh hari.Jika tidak dibayarkan, maka akan di terbitkan Surat Teguran. Jika tidak juga direspons, maka akan dilakukan pemanggilan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari), yang selanjutnya dilayangkan lagi Surat Pemberitahuan (SP) pemasangan plang ataupun stiker.

“Upaya yang kita lakukan yaitu penagihan aktif dengan menerbitkan STP. Kemudian, pemanggilan oleh Jaksa Pengacara Negara tetapi WP melakukan wan prestasi. WP merupakan penunggak pajak lebih dari dua tahun,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk stiker dipasang pada bangunan, sedangkan plang atau spanduk dipasang di area lahan milik WP yang mudah terlihat.

"Pada 4 September ini, BKD Pemkot Depok telah memasang plang di empat bangunan. Kami berharap, WP yang mendapat STP dan telah dipasang plang maupun stiker, bisa menyelesaikan segala urusan PBB. Tindak lanjut bisa berupa melunasi pajak terutang atau pun lapor ke kami. Total ada sekitar 20 bangunan yang akan kami pasang plang secara bertahap,” ungkapnya. (Rusdy Nurdiansyah)