
Kematian Itu Pasti...
Nasihat | 2025-04-15 13:44:58
*Wahai Ummat ISLAM Ingatlah Akan Kematian dimanapun berada*
Pada Ahad, 13 April 2025 Penulis (UAF/Ustadz Abu Fayadh) ikut Syuro'/Rapat Kordinasi dan Persiapan dirumahnya Al Walid KH. Abdul Hadi untuk Kedatangan Habibana IB HRS yang akan dilaksanakan Ahad tgl 20 April 2025 insya Alloh di Kota Bekasi lokasinya. dan mendapat kabar kematian Anak dari Bulek/Tante bernama *Kuswati Hasnah (Atiek)* Penulis sendiri Ba'da Syuro' langsung merapat ke kediaman Almarhumah yang berlokasi di Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi dan mengawal Ambulance karena Jenazah dimakamkan di kampung halamannya bersama Bapaknya (yang sudah meninggal terlebih dahulu sekitar tahun 2003) di Desa Secang Kecamatan Ngombol, Kab. Purworejo Jawa Tengah.
Bapak Penulis UAF/Ustadz Abu Fayadh yakni *Dr. H. Subo Sukamto, M.Sc* dalam sambutannya mengatakan bahwa Kematian itu tidak mengenal Usia dan semua manusia pasti akan Wafat, Kullu Nafsin Zaikatul Maut/Semua Manusia pasti akan Wafat. Dari Abu Hurairah Radhiyallohu Anhum bahwasanya Rasululloh ﷺ bersabda: *"Bersegeralah (dalam membawa) Jenazah. Karena apabila jenazah itu orang Sholeh, berarti kalian telah mempercepat kebaikan untuknya. Dan jika tidak, berarti kalian telah menyingkirkan kejelekan dari pundak kalian"*. (HR. Bukhari no.1315 dan Muslim no.944).
Selamat Jalan Wahai Saudaraku.
*Nasehat KEMATIAN*
"Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan" [QS. Al Waqiâh: 60].
Saudaraku usia masih muda sekitar 35 tahun dipanggil oleh YANG MAHA KUASA ALLOH Tabarokta Wa Ta'ala..., Semoga Husnul Khotimah, Allohummaghfirlaha warhamha wa'aafihi wa'fu'anha, Aamiin Allohumma Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin....
Kematian adalah Nasehat bagi kita yang masih hidup, dan dia adalah nasehat yang bisa menghancurkan kelezatan dunia, yang sering melenakan manusia, seperti yang disabdakan Rasulullohﷺ ,
" Perbanyaklah kalian mengingat penghancur segala kelezatan, yaitu Kematian ". (Hadits Hasan Shahih Riwayat At-Tirmidzi, dari Abu Hurairah Radhiyallohu ânhu).
Ada beberapa manfaat kematian menjadi nasehat buat manusia, diantaranya adalah yang pertama kematian mengingatkan kita bahwa waktu adalah nikmat yang sangat berharga, dengan berita kematian kita disadarkan bahwa waktu perkara yang sangat bernilai dan mahal, ada informasi yang Alloh Tabarokta Wa Ta'ala jelaskan dalam Al-Quran tentang orang yang sudah mati,minta kepada Alloh untuk dihidupkan kembali,
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Al-Munafiqun: 10).
Permintaannya seakan menjadi angan-angan belaka, tidak mungkin waktu jarum jam diputar, semua itu akan menjadi penyesalan, kehidupan dunia sudah berakhir dan akan menjadi penyesalan abadi.
Kemudian manfaat berikutnya kematian menjadi nasehat adalah menyadarkan kita untuk berusaha melakukan amal shalih yang terbaik, sebagaimana Alloh Tabarokta Wa Ta'ala mengingatkan dalam firmannya.
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al Mulk: 2).
Manfaatkan kesempatan hidup didunia yang fana ini untuk fastabiqul khoirot atau berlomba-lomba beramal shalih dengan kualitas amalan yang terbaik karena kita tidak pernah bisa memastikan apakah seluruh amal shalih kita diterima Alloh Subhanahu' Wa Ta'ala.
Dan yang terakhir adalah kita bakal mengalami hal yang sama akan menemui kematian, pastinya kita akan mengalami kematian, seperti yang Alloh Tabarokta Wa Ta'ala firmankan:
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. An Nisaâ: 78).
Yang terbaik bagi manusia adalah mempersiapkan bertemu dengan kematian dengan memperbanyak amal shalih, perbanyak taubat, berdzikir dan do'a kepada Alloh, sehingga kematian kelak di temui, kita dalam kondisi mati yang husnul khotimah.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. (QS. Ali Imran: 185).
Imam Ibnu Katsir rahimahulloh mengatakan, Yang dimaksud dengan ayat-ayat di atas adalah setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang sudah punya ajal yang pasti. (Tafsir Al Qur'an Al Azhim, 3: 163).
Jadikan berita kematian sebagai nasehat terbaik, seperti yang di sampaikan oleh Sahabat Nabi Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam,
Abu Darda Radhiyallohu ânhu ia berkata:
Cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat (peringatan), dan masa sebagai pemisah. Hari ini masih di rumah, dan besok bisa jadi di kuburan.
(As Suyuthi dalam Syarhus Shuduur bi Syarhil Mautaa wal Qubuur (1/28).
Jadilah mukmin yang cerdas, yang banyak mengingat mati dan mengambilnya sebagai nasehat dalam kehidupannya.
Dari Ibnu Umar, ia berkata, Aku pernah bersama Rasululloh ﷺ , lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, Wahai Rasululloh ﷺ, mukmin manakah yang paling baik? Beliau ﷺ bersabda, Yang paling baik akhlaknya. Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas. (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Muhammad Nasiruddin Al Albani Rahimahulloh Ta'ala).
*Penutup:*
Bagi yang Telah mendahului Kita, Kita Ucapkan Do'a:
Allohummaghfirlahu warhamhu wa âfihi wâfu ânhu wa akrim nuzulahu, wa wassiâ madkholahu, waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod wa naqqihi minal khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danaas, wa abdilhu daaron khoirom min daarihi, wa ahlan khoirom min ahlihi, wa zawjan khoirom min zawjihi, wa adkhilkul jannata, wa âidzhu min âadzabil qobri wa âdzabin naar.
Artinya: Ya Alloh, ampunilah ia, kasihilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkanlah di tempat yang mulia, luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya, berilah ganti keluarga yang lebih baik daripada keluarganya, istri yang lebih baik daripada istrinya, dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka.
*Untuk jenazah perempuan, Do'a yang diucapkan tetaplah sama dengan doa sebelumnya. Hanya saja, lafal hu diganti dengan lafal ha*.
Mari Kita perbanyak Do'a ini:
"Ya Muqallibal qulub tsabbit qolbi ala dinika wa ala tho atika", Artinya "Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu".
Do'a ini merupakan Do'a yang dipanjatkan untuk meminta keteguhan hati dalam menjalankan agama dan ketaatan kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Do'a ini juga meminta agar hati tetap teguh dan tidak mudah goyah dalam menjalankan perintah Alloh dan menjauhi larangan-Nya.
Ya Alloh, Akhirilah hidup kami dengan Islam, Akhirilah hidup kami dengan membawa iman dan akhirilah hidup kami dengan husnul khotimah, Semoga Bermanfaat, Barokallohu fiikum.***.

Masjid Tobat, Kec. Kutowinangun, Kab. Kebumen-Jawa Tengah, 14 April 2025,
Alfaqir Ilalloh Azza wa Jalla,
*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, Gr* حفظه اللّٰه تعالى
(UAF/Ustadz Abu Fayadh)
Seorang Hamba Yang Mengharap Ridho RabbNya
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.