Nasional

Usai Pencarian Sejak Pagi, BPBD Majalengka Temukan Bocah Hanyut di Sungai Kertajati

BPBD evakuasi bocah hanyut di sungai Kertajati Dusun Cuyu. (Foto: Dok BPBD Majalengka)
BPBD evakuasi bocah hanyut di sungai Kertajati Dusun Cuyu. (Foto: Dok BPBD Majalengka)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Pagi di tepi Sungai Kertajati, Kabupaten Majalengka, masih diselimuti kabut tipis ketika sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai menurunkan perahu karet.

Arus air tampak keruh dan deras, sisa hujan malam sebelumnya.

Di tengah upaya itu, pencarian bocah enam tahun yang hilang sejak Senin sore akhirnya berakhir duka.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dilansir dari Kabar Majalengka, bocah berinisial FP ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 07.30 WIB, Selasa, 4 November 2025. Tubuhnya ditemukan tim gabungan di pinggir sungai, sekitar 500 meter dari lokasi awal ia dilaporkan terseret arus.

Baca juga: Bupati Bogor Rudy Susmanto Tinjau Ruang Kelas Ambruk di SMKN 1 Gunung Putri

“Kami menemukan korban dalam posisi tertelungkup di pinggir sungai. Setelah evakuasi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga,” kata Kepala BPBD Majalengka, Dr. H. Agus Tamim di lokasi kejadian.

Menurut Agus, pencarian korban dilanjutkan sejak pukul 06.50 WIB dengan melibatkan petugas BPBD, relawan, dan warga sekitar. Mereka menggunakan perahu rafting, pelampung, tali karmantel, serta alat komunikasi radio HT untuk menyisir sungai.

“Arus cukup deras dan air sangat keruh, sehingga menyulitkan pencarian. Namun, berkat koordinasi lintas instansi dan bantuan warga, korban berhasil ditemukan,” ujarnya.

Agus mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya di sungai, terutama di musim hujan.

Baca juga: Pasar Malam Pantai Karang Papak Garut Selatan: Geliat Perputaran Roda Perekonomian Masyarakat

“Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi dinyatakan selesai. Seluruh personel kini fokus pada evaluasi dan pendataan pascakejadian,” katanya.

Di sekitar Sungai Kertajati, anak-anak kerap terlihat bermain dan mandi di tepian air yang mengalir melintasi permukiman. Saat musim hujan tiba, arus sungai bisa berubah deras dalam hitungan menit, membawa risiko bagi siapa pun yang berada terlalu dekat.

Tragedi yang menimpa FP menjadi pengingat bahwa di balik gemericik air sungai yang tampak tenang, selalu tersimpan bahaya yang tak bisa diremehkan. (***)

Jurnalis: Eko Widiantoro

Berita Terkait

Image

Cuaca Ekstrem, Plt Bupati Bogor Minta Warga Waspada: Kami Bangun Delapan Pos

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

rusdynurdiansyah69@gmail.com