Bawa Pulang Medali Perak Kejurnas Catur ke-50, Depok Kirim Dua Bintang Muda ke Panggung Nasional

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Konon, kalau Provinsi Jawa Barat (Jabar) dianggap sebagai barometer olahraga catur secara nasional, karena banyak melahirkan atlit yang berprestasi di pentas nasional atau bahkan pentas internasional, maka Kota Depok sebagai bagian dari provinsi Jabar, berpotensi untuk menjadi barometer catur.
Betapa tidak? dari hasil kejuaraan nasional catur (Kejurnas) yang diselenggarakan di Mamuju-Sulawesi Barat (Sulbar) beberapa waktu lalu.
Dua atlit Kota Depok atas nama Nur Alya Ihda SA yang turun di nomor perseorangan putri kelompok umur (G13) merebut medali perak, dan Jessen di kelompok putra di (G11) juga merebut medali perak hingga berkontribusi mendongkrak peringkat Jabar ke lima besar Kejurnas tahun ini.
Alya dan Jessen, tampil menonjol pada gelaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-50 di Mamuju, Sulbar.
Keduanya sama-sama berhasil meraih juara 2 di kelompoknya masing-masing dan ikut mengangkat nama Kota Depok di pentas catur nasional.
Alya, yang turun di nomor putri kategori G13, tampil stabil sejak babak awal hingga akhir dan menutup Kejurnas dengan raihan medali perak. Sementara itu, Jessen yang bermain di Kelompok Umur 11 (KU-11) juga berhasil mengakhiri turnamen di posisi kedua, menunjukkan bahwa pembinaan catur usia dini di Kota Depok mulai membuahkan hasil.
Baca juga: Acungkan Jempol! SMPN 30 Depok Juara HydroPlus Badminton Championships di Semarang
Perjalanan Alya sendiri di dunia catur prestasi tidak terjadi dalam semalam. Kiprahnya dimulai saat dia masih duduk di bangku kelas 5 SD Cakra Buana, ketika mengikuti penyaringan O2SN pada Desember 2022.
Setahun berselang, pada 2023, Alya berhasil menyabet medali perunggu pertamanya di ajang Kejuaraan Provinsi Jawa Barat, yang menjadi titik penting awal karier caturnya.
Sebagai bentuk keseriusan untuk menekuni catur, pada tahun ajaran 2024 Alya kemudian memilih melanjutkan pendidikan di SMPN 30 Depok, yang dikenal sebagai sekolah tematik olahraga.
Pilihan ini diiringi peningkatan prestasi di atas papan: pada Kejuaraan Provinsi Jabar 2024 dan 2025, Alya sukses mendulang medali emas, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pecatur putri junior yang patut diperhitungkan.
Sebelum berlaga di Kejurnas, Alya lebih dulu tampil impresif di ajang Babak Kualifikasi (BK) PORPROV Jawa Barat XV di Tasikmalaya. Dari enam babak yang dijalani, ia mengemas 5 poin dari 6 babak yang dimainkan.
Tiga babak berikutnya tidak diikuti karena harus fokus pada persiapan keberangkatan ke Mamuju.
Catatan tersebut sudah cukup untuk menunjukkan konsistensi dan kapasitas Alya sebagai salah satu andalan Jawa Barat menuju PORPROV 2026.
Baca juga: Resmikan Pembangunan Ruang UKS dan Toilet, SDN 3 Cijambe Garut Sambut Anggota Komisi X DPR RI
Di Mamuju, penampilan Alya kembali menunjukkan kemantapan. Ia mampu menjaga kualitas permainan dari babak ke babak, menghadapi lawan dari berbagai provinsi dengan pola permainan yang tenang dan terukur.
“Alya dan Jessen sama-sama memberi kebanggaan untuk Depok. Mereka masih muda, tapi sudah bisa tampil percaya diri di ajang nasional,” ujar Nur Rochman salah satu pengurus Percasi Kota Depok yang turut mendampingi kontingen.
Keberhasilan dua atlet muda ini terasa istimewa mengingat persaingan di Kejurnas selalu ketat, dengan peserta dari berbagai daerah yang datang dengan persiapan matang.
Di balik capaian tersebut, ada peran orang tua, pelatih, klub, serta dukungan Percasi Kota Depok dan berbagai pihak di Jawa Barat yang terus mendorong pembinaan catur usia dini.
Alya Bersiap ke Asian Youth Chess Championship
Bagi Alya, Kejurnas Mamuju bukan menjadi akhir perjalanan, melainkan langkah penting sebelum naik ke jenjang berikutnya.
Usai Kejurnas, Alya dijadwalkan bergabung bersama rombongan PB PERCASI untuk bertolak ke Bangkok, Thailand, mengikuti Asian Youth Chess Championship (AYCC) 2025.
Turnamen di Thailand ini dipandang sebagai tantangan yang jauh lebih berat dibanding BK PORPROV maupun Kejurnas.
Baca juga: Resmikan Pembangunan Ruang UKS dan Toilet, SDN 3 Cijambe Garut Sambut Anggota Komisi X DPR RI
Di sana, Alya akan berhadapan dengan pecatur muda dari berbagai negara di Asia yang sudah terbiasa bertanding di level internasional dan memiliki rating yang kuat.
Meski demikian, keluarga, pelatih, dan jajaran pengurus tetap melihat kesempatan ini sebagai ruang belajar yang sangat berharga.
Harapannya, selain menambah pengalaman bertanding, Alya juga dapat menambah rating yang dimiliki dan, bila memungkinkan, membawa pulang predikat atau title dari kejuaraan tersebut.
Motivasi bagi Pecatur Muda Depok
Kehadiran Alya dan Jessen di podium Kejurnas diharapkan menjadi dorongan semangat bagi anak-anak dan remaja di Kota Depok yang gemar bermain catur.
Di tengah kesibukan sekolah dan berbagai aktivitas lain, keduanya menunjukkan bahwa dengan latihan yang teratur, dukungan keluarga, dan lingkungan yang positif, prestasi di tingkat nasional bukan sesuatu yang mustahil.
"Kami berharap prestasi Alya dan Jessen bisa menjadi contoh bahwa catur di Depok punya masa depan. Mudah-mudahan akan lahir lebih banyak lagi atlet muda yang siap mengikuti jejak mereka,” jelas Mondro Yuwono, pengurus Percasi Kota Depok bidang pembinaan dan prestasi.
Baca juga: Festival Putih Abu 2025 di Cimahi, Padukan Pendidikan dan Seni
Percasi Kota Depok dan jajaran pembina melihat capaian ini sebagai momentum untuk terus memperkuat program pembinaan berjenjang, menghidupkan turnamen-turnamen lokal, serta menjalin sinergi dengan sekolah, klub, dan pemerintah daerah.
Harapannya, ke depan akan lahir lebih banyak pecatur muda yang mampu mengharumkan nama Kota Depok, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kedua atlit inipun punya mimpi besar yang sama, menjadi grandmaster pria dan wanita pertama dari Kota Depok.
Mereka sudah berada di habitat atau ekosistem yang tepat, dimana Kota Depok sekarang memang sedang bergelora dengan banyaknya klub atau komunitas catur yang tumbuh dan berkembang untuk melahirkan atlit yang handal dan berprestasi.
Rasa-rasanya, Kota Depok menjadi barometer catur di Provinsi Jabar tak lagi sekedar mimpi atau angan kosong. Waktu jua-lah yang akan membuktikannya. (***)
Penulis: Andrie/Tama