Sekolah

Bulan Bahasa, Pelatihan Penulisan Jurnalistik dan Sastra di SMAN 97 Jakarta Selatan

SMAN 97 Jakarta Selatan mengadakan pelatihan kepenulisan tentang jurnalistik dan sastra.

ruzka.republika.co.id--Memasuki bulan bahasa, SMAN 97 Jakarta Selatan mengadakan pelatihan kepenulisan tentang jurnalistik dan sastra.

Pelatihan ini berlangsung di ruang pertemuan sekolah SMAN 97 Jakarta Selatan pada Senin 4 Desember 2023.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tujuan pelatihan agar para siswa semakin menyukai dunia baca dan teristimewa menggiring mereka agar dapat menulis beragam peristiwa yang ada di lingkungan sekolah, pergaulan mereka, dunia sekitar dan keluarga.

Baca Juga: Peduli Palestina, Baznas Depok Salurkan Rp 2,3 Miliar Donasi Masyarakat

Pelatihan yang erat kaitannya dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ini, dijelaskan oleh penulis Fanny J Poyk supaya para siswa dapat menginterpretasikan apa yang ada di benak dengan sistematis, terarah, logik serta efektif.

Di samping itu, penulisan baik itu jurnalistik, cerita pendek, puisi atau esai, menuntun siswa agar mampu menuangkan sisi intelektualitas mereka ke dalam kata-kata.

Menulis dengan beragam genre, dituntut kesabaran, kontinuitas, disiplin dan kerajinan. Membaca menjadi hal yang penting ketika hendak menulis karya-karya yang bagus.

Baca Juga: Selamat! Hanggini dan Luthfi Aulia Berlayar Ke Jenjang Pernikahan, Begini Kisah Perjalanan Cintanya

Dengan membaca pemahaman tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan penguasaan kosa kata di dalam Bahasa Indonesia, kian bertambah. Puluhan siswa turut serta di program ekstrakurikuler ini.

"Kegiatan ini menjadi salah satu program yang penting. Sebab melalui menulis, para siswa diajarkan untuk lebih berempati pada lingkungan, dirinya dan keluarga. Melalui tulisan akan terlihat jelas kemampuan siswa di dalam mengembangkan pemikirannya, khususnya di bulan bahasa sekarang. Ini kegiatan yang sangat positif," ujar Kepala Sekolah SMAN 97, Dwi Suwartini, Mpd.

Sedangkan menurut Wakil Kesiswaan, Ujang S.Pd, pelatihan kepenulisan sama pentingnya dengan kegiatan lain, seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba.

Baca Juga: Arya Bima Minta Saran ke KONI Pusat soal ALTI

"Semoga dengan menuliskan apa yang mereka rasa dan alami di masa muda mereka, menjadi kilas balik yg positif kelak di masa tua mereka," harapnya.

Memasuki sesi tanya jawab, Fikram Fahrurasi S.Pd yang juga pembina OSIS, menanyakan tentang perkembangan Bahasa Indonesia dari masa ke masa serta dialek bahasa daerah seperti 'slang' bahasa Jakarta yang kerap dipakai generasi muda, apakah boleh digunakan atau tidak.

Perdebatan berlangsung menarik ketika para siswa bertanya tentang minat baca di kalangan generasi muda yang kian menurun, pengaruh teknologi dan media sosial, serta masa depan perkembangan dunia buku dan tulis-menulis di era globalisasi seperti sekarang ini.

Baca Juga: Diskusi Visualisasi Konten Kebudayaan, Ajak Generasi Muda Lahirkan Karya Berbasis Kearifan Lokal

Begitulah dunia kata-kata, SMA 97 yang terletak di Jalan Brigif 2, Jakarta Selatan ini telah memberikan contoh positif agar generasi muda Indonesia kian mencintai dunia baca yang tertera di dalam sebuah buku, sebab buku adalah jendela dunia.

Reporter : Fanny J Poyk