Serba Serbi

Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) Depok Diminta Siapkan Regenerasi Dai

Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta FKMT siapkan regenerasi dai.

RUZKA REPUBLIKA -- Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) Kota Depok untuk mempersiapkan regenerasi yang mengedepankan potensi yang ada.

Hal tersebut, disampaikan Wali Kota Depok Mohammad Idris pada pengajian bulanan FKMT Depok yang dirangkai dengan Halalbihalal Idulfitri 1445 Hijriah (H) dan silaturahmi di Masjid Balai Kota Depok, Rabu (29/05/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Sebagai kader majelis taklim, harus ada regenerasinya,” ujar Idris.

Baca Juga: Pendapatan PLN Tumbuh Signifikan Mencapai Rp 487 Triliun, Ditopang Peningkatan Penjualan Tenaga Listrik

“FKMT sudah 10 tahun, jangan hanya duduk saja di sini, harus diarahkan, inikan potensinya beda-beda, tidak semuanya penceramahkan, nah semua harus dikasih ruang oleh FKMT,” terang Idris.

Lanjut Idris, pihaknya berharap para dai bisa memberikan pengajian pemahaman baru tentang Islam.

“Kalau bisa yang punya potensi dipisah pengajiannya, pengajian bulanan boleh untuk memberikan pemahaman baru tentang Islam," terangnya.

Baca Juga: HLUN 2024, Dinsos Kota Depok Beri Pelatihan Kerajinan Tangan ke Para Lansia

Menurut Idris, para regenerasi tersebut tentunya melalui tahapan-tahapan dakwah yang harus dijalankan.

“Sosialisasi dakwah, penyadaran tentang dakwah, pengarahan dalam dakwah, lalu mobilisasi sesuai dengan potensi, itu jadi terarah,” ungkapnya.

Baca Juga: UPER Bekali Lulusan Dengan Pemahaman Tentang Keberlanjutan

Ia menambahkan, perlunya melakukan pengembangan potensi agar regenerasi di dalam FKMT berasal dari berbagai profesi yang ada.

“Istilah dai bukan hanya penceramah, ada yang profesinya polisi, dokter, tukang, mereka juga ikut menyiarkan Islam melalui keahliannya,” tutur Idris. (***)

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber

Image

17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka, Tapi Depok Lebih Dulu Merdeka, Begini Ceritanya