Kembali ke Fitrah, Ini Nasehat dan Kata-kata Mutiara yang Menyejukkan Hati dari Para Ulama dan Sahabat Nabi
RUZKA REPUBLIKA -- Setelah menjalankan ibadah puasa sebulan lamanya di Ramadhan, saatnya umat Islam merayakan hari kemenangan Idul Fitri, yang pada 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024.
Seperti yang dinyatakan dalam surah Ar-Rum ayat 30, kembali ke fitrah adalah makna Idul Fitri. Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
Setiap muslim, usai Ramadhan ada nilai lebih, membawa peningkatan dan kesadaran beribadah dan ikhlas menjalankan proses hidup.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono: Maknai Hari Raya Idul Fitri Sebagai Hari Kemenangan
Harus ada perubahan, untuk meninggalkan hal yang tidak baik menjadi baik. Satu bulan Ramadhan dapat dijadikan bekal 11 bulan kedepannya, untuk selalu berbuat baik.
Banyak nasehat dan kata-kata mutiara dari para ulama dan sahabat Nabi yang menyejukkan hati dan bisa menjadi bahan perenungan dan menginspirasi.
Saat menjalani proses hidup, Nabi memberikan contoh untuk senantiasa ikhtiar dan tawakal.
Berikut beberapa nasehat dan kata-kata mutiara dari tokoh Muslim dan ulama di Indonesia maupun dunia serta dari sahabat Nabi Muhammad SAW.
I. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka)
Seorang ulama, sastrawan, dan politikus Indonesia, yang lahir di Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908.
1. Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.
2. Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.
3. Air mata berasa asin itu karenanya air mata adalah garam kehidupan.
4. Jika kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri, para Nabi tidak perlu ada untuk keselamatan kita.
5. Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri.
6. Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri.
7. Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri.
Baca Juga: Dukung infrastruktur EV Mudik Idul Fitri 1445H, PLN Icon Plus Perkuat Konektifitas dan Digitalisasi
II. KH Ahmad Dahlan
Seorang pemimpin agama dan pembaru Islam Indonesia yang mendirikan Muhammadiyah. Lahir di Kauman, Yogjakarta pada 1 Agustus 1868.
1. Berhati-hatilah kamu sekalian dalam mempergunakan waktu selama hidupmu.
2. Janganlah kita terus-menerus lengah hidup di dunia, supaya jangan sengsara hidup di dunia dan di akhirat.
3. Tidak perlu kecil hati tidak memperoleh kesempatan berbicara dalam sebuah persidangan, karena yang penting bukan berbicara, tapi berbuat atau bekerja. Karena itu semua warga Muhammadiyah harus berbuat semampu dan sebisa mungkin.
4. Berkorbanlah dengan ikhlas dan hati yang suci, baik harta ataupun tenaga.
5. Orang yang tersangkut perkara (hukum) takut dijatuhi hukuman. Tetapi, orang Mukmin takut akan bahaya yang akan mengancamnya di akhirat.
Baca Juga: Depok Gelar Pasar Rakyat Malam Takbiran di Kampung Lio, Kedepan akan Fasilitasi di Setiap Kecamatan
III. KH Wahid Hasyim
Seorang ulama dari organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU), kelahiran Jombang pada 1 Juni 1914. KH Wahid Hasyim merupakan seorang anak dari salah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga pendiri NU, yakni KH Hasyim Asyari.
1. Membaca sejarah memang penting, tapi membuat sejarah lebih penting.
2. Buah qanaah adalah ketenangan. Buah rendah hati adalah cinta. Buah keangkuhan adalah benci.
3. Tatkala waktu habis tanpa karya dan pengetahuan, lantas apa umurku ini?.
4. Setiap manusia adalah anak jerih payahnya. Semakin berusaha, semakin pantas ia jaya. Cita-cita yang tinggi dapat mengangkatnya derajat yang tinggi, semakin keras kemauan, semakin terang derajat itu.
5. Para pendahulu telah menanam, sehingga kita memakan buahnya. Sekarang kita juga menanam agar generasi mendatang memakan hasilnya.
6. Tidak ada buku yang lebih demokratis daripada Al-Quran.
Baca Juga: Dirjen Gatrik Pantau Kondisi Sistem Kelistrikan Jawa Bali dan Kesiapan Posko Siaga Kelistrikan
IV. KH Abdurahman Wahid (Gus Dur)
Seorang ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) serta presiden keempat Republik Indonesia, periode 1999–2021. Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur pada 4 Agustus 1940 dan wafat di Jakarta pada 30 Desember 2009.
1. Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.
2. Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.
3. Memaafkan tidak akan mengubah masa lalu, tetapi memberi ruang besar untuk masa depan.
4. Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.
5. Sabar itu enggak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti enggak sabar.
6. Jika kamu membenci orang karena dia tidak bisa membaca Al Quran berarti yang kamu pertuhankan itu bukan Allah tapi Al Quran.
7. Jika kamu memusuhi orang yang berbeda agama dengan kamu, berarti yang kamu pertuhankan itu bukan Allah tapi agama.
8. Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu pertuhankan bukan Allah tapi moral.
9. Pertuhankan Allah bukan yang lain dan pembuktian bahwa kamu mempertahankan Allah, kamu harus menerima semua makhluk, karena begitulah Allah.
Baca Juga: Semarak Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Avian Brands Percantik 100 Masjid
Berikut 10 nasehat dan kata-kata mutiara dari para ulama, tokoh Islam dan sahabat Nabi Muhammad SAW:
1. Empat hal yang menghambat datangnya rezeki; tidur di waktu pagi, sedikit salat, malas-malasan, dan berkhianat. - Ibnul Qayyim.
2. Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ada pada kesabaran kita dalam berkorban. - Umar bin Khatthab.
3. Sabar memiliki dua sisi. Sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. - Ibnu Mas’ud.
4. Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. - Ibnu Mas'ud.
5. Menuntut ilmu adalah takwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. - Imam Al Ghazali.
Baca Juga: Mapolrestro Depok Menerima 42 Motor Titipan Warga yang Mudik
6. Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi. - Ali bin Abi Thalib.
7. Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat. - Ali bin Abi Thalib.
8. Lakukanlah kebaikan sekecil apa pun karena engkau tidak pernah tahu kebaikan apa yang akan memasukkanmu ke surga. - Imam Hasan albasri.
9. Terimalah alasan yang benar sekalipun dari pihak lawan. - Abu Hamid Al Ghazali.
10. Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ. - Musthafa al-Gholayani. (***)