Tips Agar Pembelajaran Mudah Diingat oleh Siswa
RUZKA REPUBLIKA -- Pembelajaran yang efektif tidak hanya bergantung pada materi yang diajarkan, tetapi juga pada bagaimana materi tersebut disampaikan dan diproses oleh siswa.
Hal ini untuk membantu para siswa mengingat pelajaran dengan lebih baik, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Berikut ini adalah tips agar pembelajaran lebih mudah diingat, dengan fokus pada aspek survival, emosi, manfaat dan rehearsal.
Baca Juga: Pemkot Depok Berikan Ratusan Beasiswa KDS untuk Pendidikan Mahasiswa Afirmasi Berprestasi
1. Survival: Menyambungkan Materi dengan Kebutuhan Dasar
Penting untuk menghubungkan materi pelajaran dengan kebutuhan dasar atau situasi sehari-hari siswa. Konsep survival atau kemampuan bertahan hidup bisa menjadi pendekatan efektif dalam membuat pembelajaran relevan.
Misalnya, saat mengajarkan matematika, berikan contoh bagaimana matematika digunakan dalam situasi kehidupan nyata, seperti perhitungan anggaran pribadi atau pengukuran bahan untuk resep memasak.
Dengan cara ini, siswa dapat melihat manfaat langsung dari pelajaran tersebut dan merasa lebih termotivasi untuk mempelajarinya.
Baca Juga: Festival Anak Jatimulya Depok, Beri Ruang Berekpresi dengan Gelar 3 Lomba
2. Emosi: Mengaitkan Materi dengan Perasaan Siswa
Emosi memainkan peran penting dalam proses memori. Ketika materi pelajaran dapat memicu perasaan atau emosi, siswa cenderung lebih mudah mengingatnya karena emosi ini sangat erat dengan kemampuan pada otak limbik sehingga akan lebih menempel pada memori jangka panjang.
Cobalah untuk mengaitkan materi pelajaran dengan cerita yang menarik atau pengalaman pribadi yang relevan. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, ceritakan kisah pahlawan atau momen-momen bersejarah dengan cara yang menggugah emosi.
Dengan mengaitkan materi pelajaran dengan emosi positif atau minat siswa, mereka akan lebih terlibat dan lebih mungkin untuk mengingat informasi tersebut.
Baca Juga: Depok Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024, Dianggap Berhasil Tata Transportasi Publik
3. Benefit: Menunjukkan Manfaat Langsung untuk Siswa
Siswa lebih termotivasi untuk belajar jika mereka dapat melihat manfaat langsung dari materi yang dipelajari.
Pastikan untuk menjelaskan kepada siswa bagaimana pelajaran yang mereka pelajari akan bermanfaat di masa depan.
Misalnya, saat mengajarkan keterampilan komunikasi, tunjukkan bagaimana keterampilan tersebut dapat membantu mereka dalam pekerjaan atau hubungan sosial mereka.
Baca Juga: Pemilihan Ketua Komite/Koordinator SMP dan SMA di School of Human, Tentukan Masa Depan Pendidikan
Dengan menunjukkan bagaimana materi pelajaran dapat memberikan keuntungan nyata bagi mereka, siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajari dan mengingatnya.
4. Rehearsal: Melakukan Latihan Pengulangan yang Bervariasi
Latihan pengulangan adalah kunci untuk memperkuat memori jangka panjang. Namun, penting untuk melakukan pengulangan dengan cara yang bervariasi agar siswa tidak merasa bosan.
Gunakan berbagai metode untuk latihan, seperti kuis, diskusi kelompok, atau permainan edukatif yang berkaitan dengan materi pelajaran. Variasi dalam latihan akan membuat proses pembelajaran lebih menarik dan membantu siswa untuk mengingat informasi dengan lebih baik.
Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional 2024, Ini Pesan Wali Kota Depok Saat Tirta Asasta Gelar Fun Walk
Selain itu, jadwalkan sesi pengulangan secara berkala untuk memastikan bahwa informasi tersebut tetap segar dalam ingatan siswa.
Dengan mengimplementasikan tips ini, pembelajaran dapat menjadi lebih mudah diingat oleh siswa.
Menghubungkan materi dengan situasi sehari-hari (survival), mengaitkan dengan emosi, menunjukkan manfaat langsung (benefit), dan melakukan latihan pengulangan yang bervariasi (rehearsal) adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan daya ingat siswa.
Baca Juga: Pastikan Tinggal Dengan Nyaman, Warga Tlajung Udik Ciptakan Desa Berdaya Dibawah Sutet
Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya akan memahami materi dengan lebih baik, tetapi juga akan lebih termotivasi untuk belajar dan mengingat informasi yang telah diajarkan. (***)
Penulis : Epong Utami (Kepala SMP School Of Human)