Edukasi

Infeksi Saluran Cerna dan Saluran Napas dapat Sebabkan Stunting

RSUI, Fakultas Kedokteran UI dan UPTD Puskesmas Beji melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Mushola An-Ni’mah, di Lingkungan Posyandu Anugerah Beji Timur, Kota Depok.

RUZKA REPUBLIKA -- Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) berkolaborasi dengan Tim Dosen Pengabdi dari Fakultas Kedokteran UI dan UPTD Puskesmas Beji melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Mushola An-Ni’mah, di Lingkungan Posyandu Anugerah Beji Timur, Kota Depok.

Selain edukasi kesehatan yang diberikan oleh tim dokter dari RSUI-FKUI, diselenggarakan juga pemeriksaan kesehatan gratis yang bermanfaat sebagai screening kesehatan seperti pemeriksaan gula darah sewaktu, tekanan darah, serta konsultasi kesehatan oleh tim kesehatan dari UPTD Puskesmas Beji.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Adapun stunting telah menjadi permasalahan kesehatan nasional yang harus segera ditangani dengan tepat.

Baca Juga: Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Masalah stunting pada anak, dapat terjadi sejak anak masih di dalam kandungan, tetapi kondisi stunting ini baru dapat terlihat ketika anak telah menginjak usia dua tahun.

Saat anak memasuki usia golden age, yaitu usia 0-2 tahun, tumbuh kembang anak akan berlangsung dengan sangat pesat.

Stunting pada anak dapat mengakibatkan terjadinya hambatan pada pertumbuhan motorik anak, peningkatan risiko kematian, dan peningkatan risiko masalah kesehatan pada anak. Salah satu faktor penyebab terjadinya stunting pada anak adalah penyakit infeksi.

Baca Juga: Momen Bersejarah, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di School of Human

Pada wilayah kerja UPTD Puskesmas Beji, kejadian infeksi saluran napas dan saluran cerna pada anak menjadi perhatian khusus karena angkanya yang tinggi.

Oleh karena itu, diperlukan edukasi kesehatan mengenai kesehatan saluran cerna dan saluran napas agar anak dapat lebih sehat dan dapat tumbuh dengan baik.

Rini selaku Sekretaris Kelurahan Beji Timur dalam sambutannya di pembukaan acara menyampaikan terima kasih kepada RSUI, FKUI, dan UPTD Puskesmas Beji yang bersedia turun langsung ke lapangan dan memberikan edukasi langsung kepada warga.

Baca Juga: Manfaat Gaya Hidup Halal dan Thoyib Bagi Setiap Muslim

"Saya harap, Ibu-ibu di sini bisa memperhatikan dengan baik dan mengamalkan apa yang disampaikan oleh para pengabdi seperti melaksanakan PHBS dan yang paling saya tekankan adalah kebiasaan membakar sampah. Membakar sampah bisa berkaitan dengan infeksi pernapasan yang berbahaya bagi pertumbuhan anak dalam jangka panjang," ucap Rini dalam keterangan yang diterima, Sabtu (28/09/2024).

Dilanjutkan oleh perwakilan manajemen RSUI yaitu dr Wahyu Ika Wardhani, MBiomed, MGizi, Sp.GK(K) “Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran orang tua terhadap bahaya dari penyakit infeksi dan bahaya stunting pada anak” tuturnya.

Dokter Ardiana Kusumaningrum, SpMK yang akrab disamapa dr Arum juga selaku ketua tim dosen pengabdian masyarakat FKUI melanjutkan untuk membuka materi pertama seputar Infeksi Saluran Napas: Cegah Stunting itu Penting didampingi oleh dr Viktor, menyampaikan bahwa infeksi saluran napas dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa dan dapat dengan mudah menular ke orang lain.

Baca Juga: Rutan Cilodong Depok, Cegah Gangguan Kamtib, Lakukan Sidak Kamar Hunian

Banyak hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya infeksi napas pada anak-anak, mulai dari virus, bakteri, parasit, hingga jamur. Gejala yang perlu diwaspadai pada anak, yaitu batuk, pilek, rasa nyeri di tenggorokan, demam, dan sesak napas. Kita harus segera memutus rantai penularan penyakit agar pencegahan dan penyembuhan dapat berlangsung dengan optimal.

“Pencegahan stunting harus dilakukan secara simultan, baik pada ibu dan remaja atau calon ibu, maupun pada anak-anak, termasuk dalam pencegahan kejadian infeksi berulang. Stunting terjadi akibat gangguan faktor nutrisi, kesehatan dan lingkungan, termasuk diantara masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak adalah infeksi saluran napas dan saluran cerna," papar dr Arum.

Materi kedua disampaikan oleh dr Ika Puspa Sari, M.Biomed, PhD, SpParK Dokter Spesialis Parasitologi Klinik RSUI mengenai infeksi saluran cerna.

Baca Juga: PWI Depok Gelar Debat Bersama Paslon SS-Chandra, Siap Dikritik Pers

Melalui materi tersebut menjelaskan bahwa infeksi saluran pencernaan dapat terjadi karena bakteri, virus, dan juga parasit, sama seperti infeksi saluran napas.

Beberapa faktor risiko dari infeksi saluran pencernaan adalah orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, tinggal di lingkungan padat penduduk, tidak menjaga kebersihan tubuh, dan sembarangan mengonsumsi makanan.

Gejala yang perlu kita waspadai adalah rasa mual, muntah, diare, sakit kepala, ataupun kembung pada perut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk segera memeriksakan anak ataupun diri sendiri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Baca Juga: UI Dukung Net Zero Emission dengan Berkebun dan Pengolahan Sampah Organik di Depok

“Anak-anak di usia pertumbuhan yaitu di bawah usia 5 tahun merupakan keompok usia yang rentan terhadap penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang sering dialami diantaranya adalah infeksi saluran cerna. Gejala yang paling sering terjadi dari infeksi saluran pencernaan adalah diare yang dapat berakibat menyebabkan hilangnya zat gizi secara langsung dan meningkatkan kebutuhan metabolic. Sehingga anak-anak yang sering mengalami infeksi apalagi berlangsung kronis lebih berisiko mengalami stunting,” ungkap dr Ika

RSUI berharap kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan dampak positif kepada setiap peserta yang hadir.

Untuk mendapatkan informasi terkait pelaksanaan acara-acara RSUI selanjutnya dapat dipantau melalui website dan media sosial RSUI. (***)

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber

Image

Ini Anjuran Dokter Minimalkan Resiko Hadapi Polusi Udara