Angayubagia, Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H Menyala Sempurna di Bali
RUZKA REPUBLIKA -- PLN UP2B Bali telah sukses menjaga keandalan sistem kelistrikan pada masa siaga Ramadhan dan idul Fitri 1445 H yang berlangsung 3-19 April 2024.
Pada masa periode tersebut PLN UP2B Bali tidak mengalami kendala atau nihil gangguan dalam proses pekerjaannya.
“Angayubagia, tidak ada gangguan selama masa kritikal Ramadhan dan lebaran di Bali” ujar Komang Teddy Indra Kusuma, Manager PLN UP2B Bali dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/04/2024).
Baca Juga: UI Open Days 2024 Dipenuhi Ribuan Pengunjung yang Mencari Informasi Seputar Perkuliahan di UI
Rata-rata beban kelistrikan di Bali pada masa siaga mengalami kenaikan sebesar 13% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan beban ini kemungkinan dipengaruhi oleh lonjakan wisatawan lokal dan mancanegara yang datang untuk menghabiskan waktu di Island of Gods ini.
Pihak bandara sendiri juga memberikan konfirmasinya bahwa selama periode 3-10 April 2024 sebanyak 219.669 penumpang datang ke Bali, dimana 57 persennya adalah penumpang domestik.
Selama masa siaga, PLN UP2B Bali telah menjaga keandalan dengan melakukan beberapa tindakan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan. Pengujian kesiapan telekomunikasi voice dilakukan oleh bidang Fasilitas Operasi ke seluruh Gardu Induk (GI), hal ini dikarenakan komunikasi merupakan salah satu hal krusial yang harus terus dilakukan antara dispatcher dengan petugas gardu induk.
Baca Juga: KTP Jakarta di Non Aktifkan, Ribuan Warga Urus KTP Depok
Adapun gardu induk di Bali yang selalu siap berkomunikasi dengan PLN UP2B Bali selama masa siaga dengan kurun waktu 24 jam yaitu GI Gilimanuk, GI Negara, GI Antosari, GI Kapal, GI Padang Sambian, GI Pemacutan Kelod, GI Pemaron, GI Baturiti, GI Payangan, GI Gianyar, GI Bandara, GI Nusa Dua, GI Pecatu, GI Pesanggaran, GI Sanur, GI Amlapura, dan GI Tanah Lot.
Selain pengujian kesiapan telekomunikasi, peralatan yang berkaitan dengan keandalan sistem kelistirkan juga diperhatikan dan dimonitor secara rutin. Peralatan yang dimonitor rutin yaitu Digital Fault Recorder (DFR), Phasor Measurement Unit (PMU), Autoomatic Meter Reading (AMR), Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA), komunikasi voice, proteksi sistem master trip, proteksi sistem Adaptif Defense Scheme (ADS), media telekomunikasi multiplekser, dan switch komunikasi.
PLN UP2B Bali telah mengupayakan peningkatan kesiapan pembangkitan guna mendukung sekuritas pasokan daya ke Sub Sistem Bali dengan mengatur pola operasi pembangkitan agar Sub Sistem Bali memiliki inersia sistem yang kuat dan cadangan putar yang cukup.
Baca Juga: Ribuan Peserta UTBK UI Gunakan 57 Ruang dan 2.111 Komputer, Ini Lokasinya dan Simak Tata Tertibnya
Inersia sistem yang kuat akan meningkatkan imunitas sistem Bali terhadap gangguan pembangkit, gangguan transmisi, dan gangguan distribusi yang terjadi. Sementara itu, cadangan putar yang cukup dapat segera mensuplai sistem Bali saat ada peningkatan penggunaan listrik oleh konsumen, juga untuk memitigasi gangguan pembangkitan dengan cepat.
PLN UP2B Bali tentu saja tidak sendiri, kolaborasi dan koordinasi dengan unit-unit PLN terkait juga telah dilakukan. Dalam mengatur tegangan, PLN UP2B Bali berkoordinasi dengan operator pembangkit Gilimanuk, Pesanggaran, Pemaron, dan Celukan Bawang untuk menjaga pembangkitan dalam batas aman pengoperasian sehingga pembangkit selalu andal dan aman.
Dispatcher UP2B Bali juga telah melakukan koordinasi dengan dispatcher PLN UP2B Jawa Timur untuk pengaturan tegangan 150 kV di GI Gilimanuk dengan cara pengaturan tap changer IBT 500/150 kV GITET Paiton dan dispatcher PLN UIP2B Jamali untuk menjaga pasokan energi primer tetap aman selama periode siaga.
Dalam kesempatan yang lain, General Manager PLN UIP2B Jamali, Munawwar Furqan mengapresiasi PLN UP2B Bali yang telah menjaga Pulau Dewata terang tanpa padam selama masa siaga.
“Terima kasih PLN UP2B Bali. Ini pekerjaan yang mulia dan juga dapat mendukung sektor pariwisata yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pulau Bali," ucap Munawwar.