DRRC UI-Pertamina Hulu Rokan Kaji Tata Kelola Tanggap Darurat Kebakaran
RUZKA REPUBLIKA -- Upaya meningkatkan tata kelola keadaan darurat kebakaran, Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (UI) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah melakukan kontrak kerja sama Pengelolaan Program Penanggulangan Kebakaran dan Tanggap Darurat WK Rokan.
Hasil kajian telah menghasilkan analisis risiko dan kesesuaian serta saran perbaikan yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan pelaksanaan tata kelola tanggap darurat kebakaran di PHR WK Rokan.
Penyerahan hasil kajian dan paparan disampaikan di Rapat Koordinasi Kontrak Swakelola, yang diselenggarakan di Kuningan, Jakarta, pada Senin-Selasa, 29-30 April 2024.
Baca Juga: Demi Masa Depan Anak, Pakar Hukum Dukung Blokir Gim Daring Kekerasan
Dalam rapat tersebut, Kepala DRRC UI Prof Dra Fatma Lestari, M.Si., Ph.D menyampaikan bahwa pengelolaan keadaan darurat memerlukan pendekatan multidisiplin.
Selain itu, tambah Fatma, juga diperlukan pemanfaatan teknologi untuk memperkuat kesiapan menghadapi keadaan darurat seperti kebakaran, pohon tumbang, dan kedaruratan dari bahaya biologis yang mungkin terjadi di wilayah kerja PHR.
“Kesiapsiagaan menjadi penting untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang demi hasil terbaik. Dokumen-dokumen yang dihasilkan dari kajian merupakan hasil dari proses kaji risiko di lapangan,” ujar Fatma dalam keterangan yang diterima, Senin (06/05/2024).
Baca Juga: Pemkot Depok akan Lanjutkan Program Beasiswa SD Hingga Perguruan Tinggi
Pada pertemuan ini, PHR diwakili oleh Manager OE/HES Operations, I Nyoman Widaryantha Naya, Team Manager Fire & Emergency Response, Zuniawan. Selain mendiskusikan paparan hasil kajian, para pihak juga menyusun rencana tindak lanjut dari kolaborasi ini.
Tim ahli DRRC UI, Agung Hari Cahyono, S.T., dalam pemaparannya menampilkan simulasi evakuasi melalui 3D modeling untuk skenario kejadian kebakaran di Kantor PHR WK Rokan di Gedung RDTX Place, Jakarta.
Dalam simulasi ini, Agung menampilkan alur evakuasi yang disesuaikan dengan keadaan lapangan. Salah satu indikator yang ditampilkan dalam simulasi keselamatan adalah waktu evakuasi.
Baca Juga: Sigap, Cegah Kecelakaan, Satlantas Polrestro Depok Bersihkan Oli Tumpah di Jalan Juanda
Dijelaskan Agung, beberapa hal yang memengaruhi waktu evakuasi di antaranya adalah jumlah personil di tiap lantai gedung, dimensi ruangan, akses pintu, dan akses tangga darurat.
Terakhir, tim DRRC UI juga telah melakukan survei di lapangan untuk menyusun rencana penanggulangan keadaan darurat di Gudang PHR Sawangan, Depok terkait risiko pohon tumbang dan hewan liar.
Kedua belah pihak berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mengevaluasi hasil kerja sama yang sudah ada, termasuk proses perencanaan dan pelaksanaannya di lapangan.
DRRC UI melibatkan tim ahli dari pelbagai disiplin ilmu seperti manajemen kedaruratan, K3, FKM, FMIPA, Fakultas Teknik dan Rumpun Ilmu Sosial Humaniora. (***)