Ekonomi

Cara Perum Bulog Menjawab Kebutuhan Pasar akan Beras Premium dan Kemudahan Akses Pangan

Tempat penjualan yang memudahkan konsumen untuk mengakses produk dan harga produk.

RUZKA REPUBLIKA -- Di era digital dan pemasaran 5.0 menjadi penting bagi sebuah perusahaan atau merek untuk memanfaatkan saluran omni (omnichannel) dan menyediakan varian produk yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen pasar.

Philip Kotler, Bapak Pemasaran Modern, dalam teori bauran pemasaran (marketing mix) 7P, mengatakan bahwa Produk, Tempat dan Harga (Product, Place, Price) menjadi 3 hal di urutan pertama yang menjadi penting untuk diperhatikan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menjawab kebutuhan pasar akan produk yang berkualitas, tempat penjualan yang memudahkan konsumen untuk mengakses produk dan harga.

Untuk mengakses produk dan harga produk, maka Perum Bulog menerapkan 3 strategi sebagai berikut:

Baca Juga: PWI Provinsi Jabar Lantik Ketua PWI Kota Depok, Pesannya Wartawan Harus Profesional dan Taat Kode Etik

1. Produk (Product)

Perum Bulog menyediakan berbagai varian produk beras yang menjawab kebutuhan berbagai segmen di masyarakat. Termasuk berbagai produk beras merek nasional, merek lokal dan merek dari Unit Bisnis Industri Perum Bulog sendiri.Pada produk beras merek nasional, merek SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) menjadi merek beras yang banyak dicari oleh kalangan kelas menengah.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan,“Bedanya beras medium dengan beras premium adalah berapa besaran pecahnya. Kalau beras medium itu 20% pecahnya. Jadi 20% dari 1 Kilogram itu ada yang tidak utuh berasnya.

Sedangkan di pasar beras internasional hanya dikenal pecah 5%, beras tersebut yang di Indonesia dinamakan sebagai beras premium. Sekarang ini, baik beras Bantuan Pangan, SPHP, kemudian Bulog Siaga, semuanya adalah beras premium.Jadi kualitas berasnya bagus”.

Baca Juga: Cegah Kecanduan Judi Online, Kapolrestro Depok Ponsel akan Razia Milik Anggota Polisi

Beberapa jenis beras Perum Bulog khusus yang diproduksi dan merupakan beras merek nasional, di antaranya Beras Fortivit, merupakan produk unggulan dengan tambahan fortifikan berupa multi vitamin dan mineral sehingga memiliki keunggulan nilai gizi lebih baik, Beras Befood dan punokawan, yang merupakan beras pilihan dan diproduksi di fasilitas infrastruktur Sentra Penggilingan Padi (SPP) dan Sentra Pengolahan Beras (SPB) Perum Bulog.

2. Tempat (Place)

Untuk memasarkan berbagai produk beras dari Perum Bulog, selain dari jalur distribusi pasar tradisional, saat ini Perum Bulog telah masuk ke ritel modern maupun ke e-marketplace, termasuk dengan mendirikan Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan outlet penjualan pangan pokok milik masyarakat yang dibina oleh Perum Bulog.

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, mengatakan, Rumah Pangan Kita merupakan inisiatif yang sangat penting dalam memperkuat distribusi pangan di Indonesia.

Baca Juga: UI Buka Pendaftaran SIMAK untuk Program Sarjana dan Program Pendidikan Vokasi, Tersedia 1.879 Kursi di Jalur Mandiri

"Program ini tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan berkualitas, tetapi juga mempermudah dan memberdayakan masyarakat untuk memiliki usaha dengan modal rendah untuk menjadi RPK," ujarnya.

Program Rumah Pangan Kita (RPK) oleh Perum Bulog yang diluncurkan pada tahun 2016, sampai saat ini terdapat 18.646 individu atau rumah tangga yang menjadi RPK dengan+/- 2.071 SKU yang terdistribusi ke RPK baik pelayanan melalui Bossfood, Kanwil/Kancap. Melalui RPK, Perum Bulog telah berhasil menjangkau berbagai daerah yang memiliki keterbatasan akses pangan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat dengan menciptakan peluang usaha baru, tambah Feby.

3. Harga Produk (Price)

Dengan berbagai varian produk beras yang ada, Perum Bulog menjawab kebutuhan berbagai segmen pasar dengan beragam tingkat harga. Mulai dari beras medium, sampai dengan kualitas beras premium bertekstur pulen, aromatik serta memiliki warna putih alami. Seluruh beras yang diproduksi Bulog dijual dengan harga yang kompetitif agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) saat sampai ditangan masyarakat.

Baca Juga: Satlantas Polrestro Depok Kali Pertama Berhasil Sabet Penghargaan Juara 2 IRSMS se- Indonesia

Ibu Lidwina Purwanti (45 tahun) seorang ibu rumah tangga yang rutin membeli produk beras Perum Bulog dari salah satu RPK mengatakan, "Saya merasa sangat terbantu dengan mudahnya membeli beras dari Perum Bulog, di RPK dekat rumah. Bila saya atau keluarga tidak sempat untuk berbelanja secara fisik pun, saya bisa tetap mendapatkannya secara daring dari toko Bulog baik di e-marketplace hijau, oranye maupun biru”.

Dengan beragamnya varian produk beras maupun saluran distribusi untuk mendapatkan produk Perum Bulog, maka masyarakat mendapatkan jawaban atas kebutuhannya akan beras premium berkualitas baik yang sesuai dengan anggaran belanjanya serta sesuai dengan preferensi kebutuhan pembeliannya baik secara luring maupun daring.

“Perubahan fungsi Perum Bulog dari masa ke masa, tidak merubah komitmen kami untuk tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan yang terpercaya. Kami juga terus menerus meningkatkan pelayanan kami sehingga bisa berkontribusi lebih bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia yang tentunya sesuai dengan ke-4 visi transformasi kami,” ungkap Direktur Transformasi & Hubungan Antar Lembaga Perum Bulog, Sonya Mamoriska. (***)

Berita Terkait

Image

Baznas Depok Tetapkan Zakat Fitrah Rp45 Ribu per Jiwa