Galeri

UI Beri Ruang Bagi Karya Sastra Lewat MAC untuk Hidupkan Jiwa dengan Rasa

MAC UI beri ruang untuk karya sastra.

RUZKA REPUBLIKA -- Anak muda sekarang kurang memiliki ketertarikan pada dunia dunia sastra. Mereka lebih tertarik pada apa yang disajikan melalui audio-visual.

"Padahal, sebenarnya kedua hal tersebut bisa dikombinasikan,” ujar Dr Ngatawi Al Zastrouw, Kepala Makara Art Center (MAC) Universitas Indonesia (UI) Depok, Senin (01/04/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurutnya, Perguruan Tinggi (PT) memiliki peran yang sangat strategis dan penting dalam memajukan dunia sastra.

Memajukan sastra baik dari segi pendidikan, pengembangan karya, dan memperluas apresiasi masyarakat terhadap karya sastra.

Baca Juga: Tol Cijago Depok Apel Kesiapan Mudik Lebaran 2024, Tantangan Berat Kali Pertama Beroperasi Penuh

"Selain mengolah pikir, PT juga memiliki peran vital untuk mengolah rasa. Cara efektif menumbuhkan rasa adalah melalui sastra. Kalau manusia tidak tersentuh oleh sastra, jiwanya akan ‘mati’, ia akan menjadi seperti robot yang sangat mekanik," jelas Zastrouw.

Untuk mengembangkan sastra di kalangan anak muda, PT dinilai perlu memperbanyak kegiatan sastra, seperti gelaran dongeng, pembacaan puisi, atau lomba cipta karya puisi.

Sebagai perguruan tinggi terdepan di Indonesia, UI terus berupaya menumbuhkan gerakan sastra di Indonesia, termasuk sastra daerah.

Baca Juga: Komunitas Al Quran Reading Society di UI, Wadah Baca Al Quran Secara Tartil

Pada peringatan Hari Anak Nasional 2023, UI melalui MAC menggelar pertunjukan wayang dengan dalang bocah cilik hingga remaja. Selain itu, UI kerap bekerja sama dengan pemerintah dan institusi lain untuk menggali naskah-naskah dan sastra Melayu untuk melacak peradaban Nusantara.

Bertepatan dengan bulan Ramadhan 1445 Hijriah, MAC juga mengadakan Syiar Ramadan Kampus UI. Pada kegiatan ini, MAC menyelenggarakan Lomba Cipta Karya Puisi Religi tingkat nasional antarmahasiswa. Sudah ada ratusan puisi yang kami terima dari Sabang sampai Merauke.

MAC juga menggelar pertunjukan musikalisasi puisi dan meluncurkan Al-Qur’an Reading Society, yang mana akan melakukan puitisasi terhadap Al Quran.

Baca Juga: Masyarakat Diajak Meriahkan dan Sukseskan Hari Jadi ke-25 Kota Depok

"Cara seperti ini dilakukan para wali dan ulama untuk memunculkan aspek rasa dari teks Al Quran. Dengan menggunakan bentuk syair atau puisi, pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an akan lebih mudah disampaikan,” terang Zastrouw.

Selaku pusat kesenian di UI, MAC memilki tiga program utama untuk memajukan sastra. Pertama, MAC secara rutin menampilkan berbagai pagelaran seni, baik sastra, seni rupa, teater, hingga film.

Kedua, MAC melakukan proses pendampingan terhadap komunitas seni budaya yang ada di masyarakat, mulai dari melakukan kajian naskah kuno, mengeksplorasi makna sistem pengetahuan lokal, dan memberikan pelatihan workshop kepada teater rakyat.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2024, Terminal Jatijajar Depok Siapkan 500 Bus

Saat ini, MAC membina puluhan komunitas di Garut, Magelang, dan Temanggung.

Ketiga, MAC aktif mengadakan sarasehan, diskusi, dan seminar terkait sastra, umumnya untuk menggali jejak peradaban Nusantara melalui naskah kuno.

Zastrouw menilai UI memiliki potensi untuk mengembangkan sastra melalui platform digital. Sebagai PT yang memiliki berbagai fakultas, termasuk Fakultas Ilmu Komputer, UI bisa menciptakan sebuah platform yang dapat menjadi rumah bagi para sastrawan, dramawan dan pencinta dongeng.

Baca Juga: RSUI Gelar Seminar Bertajuk Penanganan Kecelakaan Kerja dan Perlindungan Masa Tua bagi ASN

"Selain itu, UI bisa mendorong terciptanya komunitas yang bisa menciptakan karya-karya sastra yang dapat ditransformasikan ke dunia digital. Begitu karya sastra masuk ke ruang digital, dampaknya akan luar biasa,” ungkapnya.

Memperingati hari dongeng sedunia, hari puisi sedunia, dan hari teater sedunia yang semuanya jatuh pada bulan Maret, Zastrouw berharap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dapat membuat Indikator Kinerja Utama (IKU) PT yang menilai upaya kampus dalam menggerakkan sastra, budaya, dan kesenian.

Hal ini dinilai dapat mendorong kepedulian PT untuk menggalakkan kegiatan sastra di kampus secara efektif. (***)

Berita Terkait

Image

UI Dorong Wirausaha Muda yang Bijak Finansial lewat Cips Learning Hub Goes to Campus

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

1 dari 3 Orang Indonesia Idap Hipertensi