Galeri

Peluncuran Novel Sinar Karya Rayni N Massardi dan Christyan AS, Cinta Luar Biasa Orang Biasa

Rayni N Massardi dan Christyan AS meluncurkan novel berjudul Sinar di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu (07/09/2024).

RUZKA REPUBLIKA -- Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, menjadi tempat peluncuran novel berjudul Sinar, karya Rayni N Massardi dan Christyan AS pada Sabtu 7 September 2024.

Novel hasil kolaborasi dua penulis ini, digarap dengan lokasi pengerjaan yang berbeda, yaitu antara Jakarta dan Bali.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun meski berbeda lokasi dalam penggarapannya, akhirnya novel yang pada awalnya dikembangkan berdasarkan ide cerita Christyan AS yang berkisah tentang sosok bernama Sinar Simakir, seorang gadis berusia 24 tahun, lulusan S2 yang belum mempunyai pacar dan tinggal bersama ayahnya seorang pemilik bengkel, akhirnya berhasil diselesaikan oleh Rayni N Massardi.

Baca Juga: Muhammad Enditra Al Zidane, Siswa Kelas XI SMA IT Insan Mandiri Cibubur Raih Medali Emas Ajang Cikal Amri Cup 2024

Kisah sang tokoh muda Bernama Sinar Simakir ini, meski dia lulusan S2, ia hanya mampu menduduki posisi sebagai penjaga toilet sebuah mal dan terkadang bekerja sambilan di sebuah perpustakaan.

Ketika sebuah postingan videonya di Tik Tok mulai dikenal orang, Sinar kemudian berkenalan dengan Bumimata, seorang duda tanpa anak, ketertarikan Sinar pada lelaki ini membawanya pada satu dimensi yang merujuk pada rasa yang menukik pada satu kata yaitu cinta.

Namun disisi lain, muncul juga sosok lelaki yang bernama Sandi, ia ramah dan asisten Bumimata.

Baca Juga: Aksi Bergizi, Dinkes Depok Edukasi Para Kader PKK dan Posyandu

Kelanjutan dari kisah ini dikemas dengan gaya penulisan agak kontemporer dan kekinian, di mana ada unsur Tik Tok yang juga disinggung di dalamnya.

Pembaca seakan digiring kepada sebuah kisah cinta dengan alur millennial dan kehidupan modern yang sedang melanda dunia.

Tentang para penulisnya, di dalam biodata mereka terlihat jelas bahwa dunia modern telah melingkupi keduanya, sehingga penggarapan novel tidak bisa terlepas dari rekam jejak yang ada di diri para penulis.

Baca Juga: SSB Fajar Putra Junior 04 Juara Usia 10 Tahun FSSKD ke II Kota Depok

Rayni N Massardi istri dari seorang penulis dan sosok yang memegang jabatan penting di Lembaga Perfilman Nasional yaitu Noorca Massardi.

Dia lahir di Brussel, Rayni menamatkan pendidikannya di Universitas Paris III, Sorbonne Nouvelle, Departemen d’Etude et de Recherches Cinematographiques, Paris, Prancis pada 1981.

Rayni kelahiran 29 Mei 1957 ini, telah menulis banyak karya di bidang sastra, karya-karyanya berupa cerpen, novel dll, telah dimuat di berbagai media seperti Kompas.

Baca Juga: KPU RI Gelar Simulasi Pencoblosan Pilkada di Depok, Ketua KPU Depok Optimis Partisipasi Pemilih Capai 80 Persen

Cerpennya masuk ke dalam cerpen pilihan Kompas pada 1995 dan pada tahun 2006. Novelnya yang sudah terbit adalah Langit Terbuka (2015), Rainbow Cake (ditulis bersama Christyan AS pada 2019), Wajahmu Cerminmu (Kumpulan sketsa dan aksaranya yang pertama pada 2022), Novel Darah kolaborasi dengan Chrystian AS serta novel grafis Tidak Jatuh Cinta (ditulis Bersama Erby S 2024).

Sedangkan Chrystian AS yang lahir di Blitar, Jawa Timur pada 1990, dibesarkan di Bali, lulusan S1 Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang, lulus S2 Pengkajian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa dari Universitas Gadjah Mada.

Ia banyak berkarya di bidang multimedia seni, yaitu seni rupa, performance art, actor, menulis lagu dan menulis.

Baca Juga: Meriah Tirta Asasta Fun Walk 2024, Diikuti Ribuan Peserta

Novel Sinar garapan kedua penulis ini, dimeriahkan dengan pembacaan nukilan novel oleh Renny Djayusman dan para pembicara yaitu Ayu Utami yang terkenal dengan novelnya berjudul Saman dan Larung, moderator Rita Sri Hastuti dan narasi yang juga diberikan oleh politikus sekaligus bintang film Rano Karno.

Rano sang berkisah bahwa TIM adalah tempatnya pernah berkiprah tentang seni dan sastra. TIM harus bekerja sama dengan para seniman. Karena di tempat ini adalah pusat dari sastra dan seni di Indonesia.

Begitulah, perjalanan dari sebuah novel, semoga dengan adanya novel Sinar ini dunia sastra semakin menggeliat dan minat baca di kalangan generasi muda semakin bertumbuh. (***)

Penulis: Fanny J Poyk