Pertunjukan Teater Bertajuk Dionysus, Perpaduan Budaya dan Bahasa Indonesia, Jepang dan Cina
ruzka.republika.co.id--Dionysus dipilih oleh Purnati karena interpretasi Mr Suzuki tentang Dionysus mengirimkan pesan yang kuat, namun universal, terhadap situasi dunia saat ini.
Pertunjukan ini diadaptasi dari tragedi kuno Yunani, The Bacchae, yang ditulis oleh penulis Athenaeus Euripides.
Dionysus (Dewa Anggur) bermaksud untuk menghukum Pentheus (Raja Thebes), sehingga ia memikat jiwa-jiwa wanita di Thebes satu per satu, termasuk ibu Pentheus, Agave, ke Gunung Cithaeron.
Baca Juga: Lawan Stunting, Kelurahan Pocin Depok Bagikan Bansos Pangan Telur dan Daging Ayam
Pentheus diberitahu tentang hal ini, ia menjadi terpesona dan mengikuti para wanita ke perjamuan karnaval mereka di Gunung Cithaeron.
Terhanyut oleh gangguannya, para wanita merobek dan memutilasi tubuhnya, satu per satu. Agave yang tergila-gila mengangkat kepala Pentheus dan pergi.
Ketika ia sadar, dia menemukan bahwa putranya sudah mati. Pada saat ini, dia menyadari bahwa dirinya telah menjadi kambing hitam.
Baca Juga: Siap-siap Omset Meroket, Produk UKM Kota Depok Bakal Masuk Indomaret dan Grab Mart!
Dionysus disutradarai oleh Tadashi Suzuki, diproduksi di Jakarta oleh The Japan Foundation dan Bumi Purnati Indonesia. Pertunjukan teater ini kerjasama Suzuki Company of Toga dan Purnati Indonesia.
Dibawakan oleh aktor Jepang, Indonesia, dan Tiongkok dalam versi tiga bahasa (Jepang, Jawa, Tionghoa). Musik oleh Midori Takada. Kostum oleh Tadashi Suzuki dan Auguste Soesastro.
Pertunjukan teater ini rencananya akan berlangsung selama 1 jam 15 menit di.Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada Kamis 26 Oktober dan Jumat, 27 Oktober 2023, pukul 20.00 WIB.
Baca Juga: Kasau Resmikan Monumen Swa Bhuwana Paksa Pesawat A-4 Skyhawk
Untuk pemesanan tiket di link http://bit.ly/dionysusticket, http://linktr.ee/DiONYSUS2023 dan Email: [email protected]
Pertunjukan teater ini didukung oleh Wonderful Indonesia, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, The Bali Purnati Center for the Arts, Yayasan Taut Seni, Astra Otoparts, Yayasan Bakti Budaya Djarum, Pupuk Kaltim, iForte dsn TRAC.
Baca Juga: Pemkot Depok Raih Apresiasi Pembinaan Proklim 2023 dari KLHK
"Pada kesempatan ini, saya berkolaborasi karena saya melihat bakat dan potensi dari para aktor Indonesia serta panggung ini," ujar sutradara Tadashi Suzuki, Rabu (25/10/2023).
Lanjut Suzuki, kombinasi keduanya adalah aset yang mampu menciptakan nilai kesan yang baik di panggung teater dunia. "Saya sangat bersyukur dapat melakukan kolaborasi ini," ucapnya.
"Tadashi Suzuki, dalam usia 84 tahun, dan saya, hampir 60 tahun, percaya bahwa teater adalah kehidupan yang kami jalaninya dengan ketekunan dan disiplin demi kesetiaan kepada karya kami di panggung," jelas Restu Imansari Kusumaningrum dari Bumi Purnati Indonesia.