Kembangkan Ekonomi Kreatif, Sanggar Ayodya Pala Dapat Apresiasi Pemkot Depok
ruzka.republika.co.id--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengapresiasi aktivitas Sanggar Ayodya Pala yang cukup dikenal mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya di bidang seni tari.
Sanggar Ayodya Pala yang mengawali aktivitas seni tari di Kota Depok kerap mengharumkan Indonesia di ajang nasional dan internasional.
"Ini menjadi suatu kebanggaan buat kita, karena Ayodya Pala levelnya sudah nasional, bahkan internasional. Hari ini juga kita menyaksikan keterampilan para calon pelatih ini luar biasa," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri menutup pelatihan calon pelatih tari APone angatakan ke-4 dari Sanggar Ayodya Pala di Ruang Serba Guna Lantai 10, Gedung Dibaleka II, Balai Kota Depok, Ahad (12/11/2023).
Baca Juga: Ponpes Said Yusuf dan KAMI Gelar Sosialisasi dan Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula
Pelatihan dilaksanakan pada 29 Oktober dan 12 November 2023 diikuti 97 calon pelatih tari. Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan Pengukuhan Pengurus Ayodya Pala periode 2023-2026.
Menurut Supian, Pemkot Depok sangat mengapresiasi kontribusi Ayodya Pala dalam pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Depok, khususnya, di bidang tari. "Sangar Ayodya Pala, kebanggan Kota Depok," katanya.
Sanggar Ayodya Pala sudah memiliki 34 cabang sanggar seni di seluruh Indonesia. Ia berharap, ke depan Ayodya Pala Depok dapat terus berkembang dan menjadi kontribusi Kota Depok untuk Indonesia.
Baca Juga: Raih 2 Medali Emas dari Malaysia, Gita Smater Choir Menghipnotis di TIM
"Kami juga berterima kasih kepada para orang tua yang mengizinkan anaknya belajar tari. Bahkan ada yang dari TK, SD hingga SMA," ucap Supian.
Ia menambahkan, aktivitas Sanggar Ayodya Pala sangat luar biasa menghasilkan penari-penari handal.
"Buat saya ini luar biasa, anak sangat mencintai kesenian ini. Kita bisa mengemas ekonomi kreatif khususnya seni tari menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Ini menjadi media anak-anak berkreasi dan insyaAllah menjadi investasi buat generasi kita," jelas Supian.
Baca Juga: Diangkat Dari Kisah Nyata, Film Panggonan Wingit akan Ramaikan Layar Bioskop
Ketua Umum Ayodya Pala, Budi Agustinah menambahkan, kegiatan empat hari ini merupakan stimulasi pelatihan.
Sebenarnya untuk mencapai tingkat dasar, seorang pelatih tari harus berlatih selama 150 jam, sehingga pasca pelatihan ini mereka akan kembali berlatih.
"Ini dasar kepelatihan dan kepenarian, jadi kalau mereka tidak jadi pelatih ya jadi penari. Kalau mereka ingin meningkatkan levelnya ke level madya maka masih harus terus berlatih kembali," ungkapnya.
Baca Juga: Cegah Heat Stroke pada Cuaca Panas Ekstrem, Disarankan Minum 3 Liter Air Sehari
Pelatihan yang dilakukan Ayodya Pala bertujuan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Yang memiliki kompetensi ataupun keterampilan untuk menjalani hudup mereka.
"Dengan memiliki keterampilan itu, tentunya akan meningkatkan kualitas hidup melalui berkesenian," terang Budi yang akrab disapa Bu Entin.