Depok Kota Penghasil Batik, Ini Sejarahnya
ruzka.republika.co.id--Saat ini Kota Depok merupakan salah satu kota penghasil batik di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan beberapa sentra atau rumah produksi batik yang tumbuh pada sejumlah wilayah di Kota Depok.
"Untuk saat ini sentra batik Kota Depok ada di kawasan Sukmajaya dan Sawangan," ujar Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, beberapa waktu lalu saat peringatan Hari Batik Nasional, Senin (02/10/2023) lalu
Imam menjelaskan, batik Kota Depok punya ciri khas, yaitu motif Belimbing Dewa. Jika masyarakat menemukan motif batik seperti bintang, itu bukan bintang namun potongan belimbing.
Baca Juga: Tahukah Anda Batik Bluebird yang Ikonik dan Melegenda Itu, Ini Sejarahnya
Lalu ada motif Gong Si Bolong. Bentuknya seperti donat, tetapi itu merupakan salah satu alat musik warisan budaya Kota Depok. Selain itu, juga ada motif Rumah Cimanggis, Tugu Sawangan dan seterusnya.
"Perkembangan batik Kota Depok cukup baik, bahkan juga ada motif batik Ikan Manfish," terangnya.
Bahkan, lanjut Imam juga memajang beberapa motif batik khas Depok di ruang kerjanya. Tujuannya untuk diperkenalkan kepada tamu yang datang.
Baca Juga: Kecamatan Cilodong Jadi Tuan Rumah MTQ XXIII yang akan Berlangsung 24-25 Oktober
"Saya berharap, industri fesyen dan art di Kota Depok dapat terus berkembang. Yang juga dapat mendongkrak perkembangan batik di Kota Depok. Peluangnya besar, batik mempunyai kesempatan untuk terus dikembangkan," harapnya.
Sejarah Batik Kota Depok
Mengutip laman dekranasda.depok.go.id, tertulis, kebudayaan bangsa merupakan keseluruhan hasil akal bangsa Indonesia, yang merupakan buah dari dinamika antara pewarisan dan penciptaan baru, baik tumbuh karena kebutuhan internal maupun karena dorongan interaksi antar bangsa.
Kerajinan adalah produk yang dikerjakan oleh sebagian atau keseluruhannya dengan menggunakan tangan, termasuk segi kebudayaannya yang merupakan usaha yang dapat dikembangkan sebagai industry kerajinan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat juga memelihara, melestarikan dan mengembangkan seni budaya bangsa.
Baca Juga: Rutin Lakukan Pemeriksaan Gigi untuk Dapatkan Gigi yang Sehat dan Kuat
Batik sebagai salah satu bentuk kebudayaan dan hasil karya seni merupakan budaya yang diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia, sehingga kemudian menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Seperti bentuk kerajinan lainnya, maka kerajinan batik saat ini dapat dikembangkan menjadi industry kerajinan batik yang tentunya dapat menciptakan lapangan kerja dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) sebagai mitra kerja kerajinan dalam masyarakat yang memiliki persamaan dan kehendak untuk mengembangkan seni produktivitas dan pemasaran kerajinan daerah sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
Salah satu fungsi dari pada Dekranasda adalah wadah bagi pembinaan produk kerajinan sebagai warisan budaya bangsa dengan nilai cita rasa dan perwujudan keanekaragaman etnik yang ada di tanah air serta kerajinan sebagai usaha dan sumber pendapatan bagi masyarakat.
Baca Juga: Bioskop CGV Hadir di Depok Town Center, Nikmati Film dengan Suasana Gaul
Sedangkan salah satu tujuan Dekranasda adalah menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya bangsa serta membina penemuan dan menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memperkokoh jati diri budaya bangsa.
Dengan alasan tersebut, atas prakarsa Dra.HJ.Nur Azizah Tamhid sebagai ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Depok (Dekranasda), maka pada tahun 2007 diadakanlah “Lomba Desain Batik Khas Depok” yang diikuti oleh 223 peserta dan menghasilkan 345 ragam motif batik.
Kemudian dipilih 10 motif batik dari 10 orang peserta lomba, lalu disaring lagi hingga didapat 3 model terbaik.
Pada saat ini ke-10 motif batik sudah memiliki Hak Paten pada 24 Januari 2008 dengan nomor 036483, 036484, 036485, 036486, 036487, 036488, 036489, 036490, 036491, dan 036492.
Baca Juga: Mau Nonton MotoGP Mandalika 2023, Segini Harga Tiketnya
Secara khusus di dalam desain batik tersebut sudah dimasukan symbol, ciri khas yang mengandung muatan baik nasional maupun lokal (Kota Depok). Adapun arti dan makna yang terkandung adalah:
a. Dari segi warna dasar batik :
Warna kuning keemasan, merah marun, orange, biru, biru tua dan krem, dimana semua warna dasar tersebut melambangkan suatu kewibawaan, keteduhan, ketenangan dan keberanian.
b. Dari segi motif dan symbol :
Paricara Dharma, semboyan Kota Depok yang menyiratkan banyak makna yang harus menjadi amanah semua komponen masyarakat depok, yang mengutamakan pengabdian yang baik,benar dan adil
Simbol sayap, berarti mengayomi, mengangkat tinggi harkat, martabat dan derajat masyarakat Depok pada umumnya.
Simbol buah belimbing dan ikan Memphis melambangkan ke unggulan kota Depok
Simbol mega mendung, memberi arti tingginya cita-cita dan semangat yang sejuk.
Jembatan panus, Margonda, Gedung Tua dan Gong Sibolong serta Topeng Cisalak menunjukan bahwa masyarakat Depok tak akan pernah meninggalkan dan akan selalu menghormati sejarah dan budaya para pendahulunya.
Baca Juga: Keren, PLN Raih 2 Penghargaan Internasional Pelayanan Pelanggan Digital
Saat ini batik Depok sampai dengan tahun 2012 ini telah diproduksi kurang lebih 10.000 meter dan diharapkan pada waktu mendatang ke-10 motif batik tersebut dapat lebih dikenal dan di pakai oleh masyarakat luas pada umumnya dan masyarakat kota depok pada umumnya.