Info Kampus

Berbicara di IC SET 2024 Budapest, Rektor Universitas LIA Soroti Pentingnya Kesiapan Guru Indonesia Mengadopsi AI

Rektor Universitas LIA, Dr Siti Yulidhar Harunasari menjadi salah satu pembicara utama di IC SET 2024 Budapest.

RUZKA REPUBLIKA -- International Conference on Sustainability, Environment, and Technology (ICSET) 2024 yang berlangsung di Budapest, Hungaria sukses digelar.

Konferensi ini diadakan secara hybrid dan dihadiri oleh peneliti serta akademisi dari berbagai negara, menjadikannya forum penting untuk membahas isu-isu terkini terkait keberlanjutan, ekonomi, dan teknologi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Rektor Universitas LIA, Dr Siti Yulidhar Harunasari menjadi salah satu pembicara utama, bersama pembicara lainnya Dr Csaba Boldics.

Selanjutnya, yang tampil Dr Paula dan Haekal Al Asyari (PPI Hongaria) yang menyelenggarakan IC SET 2024.

Baca Juga: Hasil Penelitian ITB, Aman Kemasan Galon Air Minum Berbahan Polikarbonat di Provinsi Jabar

Dalam paparannya, Dr Siti menekankan bahwa teknologi harus dapat dimanfaatkan sebagai katalis untuk mencapai pendidikan berkelanjutan dengan memberikan kesempatan yang setara bagi semua individu tanpa terkecuali.

Penerapan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dapat membantu guru merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, mengerjakan tugas-tugas administrasi rutin melalui automasi, sehingga guru dapat lebih fokus pada tugas utamanya yaitu pengajaran dan interaksi dengan siswa.

Teknologi berbasis AI juga dapat mengurangi penggunaan energi sehingga menghemat biaya operasional di sekolah dan kampus, serta mengurangi jejak emisi karbon.

Baca Juga: Bikin Layangan Penghasil Listrik, Mahasiswa UPER Sabet Penghargaan

Mengangkat topik Integrating Technology for Sustainable Education, Dr Siti Yulidhar membahas pentingnya peningkatan kompetensi digital bagi guru sebagai ujung tombak pendidikan.

Dia menekankan bahwa pemanfaatan AI secara tepat dapat mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Selain itu, Dr Siti juga menggarisbawahi perlunya pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan teknologi AI dan keterampilan abad ke-21 serta merumuskan etika penggunaan AI, guna memastikan pendidikan yang berkualitas, inklusif dan bertanggung jawab.

Baca Juga: Depok Canangkan Desa Cantik Tingkatkan Literasi Statistik

Dalam konferensi ini, Rektor Universitas LIA juga berbagi hasil penelitiannya yang berfokus pada kesiapan guru Indonesia dalam mengadopsi teknologi AI.

Penelitian tersebut bertujuan untuk memahami tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pendidik, mulai dari guru Sekolah Dasar hingga dosen, serta dukungan yang mereka butuhkan untuk memanfaatkan teknologi yang terus bergerak cepat ini.

Namun, Dr Siti Yulidhar juga mencatat beberapa hambatan dalam integrasi teknologi, seperti keterbatasan akses terhadap teknologi, kepercayaan diri guru dalam menggunakan AI yang masih harus ditingkatkan, serta kurangnya pelatihan dan sumber daya.

Baca Juga: Depok Terus Berupaya Atasi Permasalahan Sampah, Begini Rencananya

Dia juga menggarisbawahi bahwa dukungan dari institusi sekolah dan pengembangan profesional guru dalam bidang teknologi dan pembelajaran sangat penting untuk memastikan keberhasilan integrasi AI dalam pendidikan.

Materi yang disampaikan oleh Dr Siti Yulidhar diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam merancang program pengembangan profesional guru yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Dengan demikian, Indonesia dapat mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan di era digital dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Kota Depok, Memori Kolektif dan Heritage

Keberhasilan konferensi IC-SET 2024 Budapest diharapkan menjadi wadah segar bagi para ahli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan global terkait keberlanjutan, ekonomi dan teknologi. (***)