Info Kampus

Nature-based Solutions Jadi Strategi Jaga Kelestarian Hutan Bakau di Pahawang

FMIPA UI memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat di desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung, berupa edukasi tentang Nature-based Solutions (NbS), menjaga kelestarian hutan bakau.

RUZKA REPUBLIKA -- Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat di desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung, berupa edukasi tentang Nature-based Solutions (NbS).

Hal ini sangat dirasa penting sebagai langkah strategis, tentunya dalam menjaga kelestarian hutan bakau (mangrove).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan yang terancam akibat perubahan iklim, abrasi, serta aktivitas antropogenik, seperti penebangan hutan bakau secara ilegal, pembuangan limbah, dan pembangunan cottage untuk pariwisata.

Baca Juga: Diskusi Meja Panjang dan Dialog Deklamasi atau Puisi

Tim FMIPA yang terlibat dalam Program Literasi Masyarakat dan Penanaman Mangrove sebagai Nature-based Solution ini turun ke lapangan pada (22/07/2024) diketuai oleh Dr Tito Latif Indra (dosen pembimbing lapangan), dengan anggota Muhammad Attorik Falnsky, SSi dan Bintang Mahakarya Sembahen, SSi (asisten dosen); serta para mahasiswa yang terdiri dari Satrio Rifqi Wicaksono, Azzikri, Ramaditya Dhamara Mukri, Damar Daffa Aulia, Ero Alvaro, Muhammad Haikal Mudzaki, Fajar Ramadhan, dan Sthevi Fahdira.

NbS atau solusi berbasis alam adalah serangkaian tindakan yang memanfaatkan kekuatan alam untuk mengatasi tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Dalam konteks ini, NbS diwujudkan melalui penanaman bakau untuk melindungi pantai dari abrasi, melestarikan keanekaragaman hayati, serta meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat dalam upaya konservasi.

Baca Juga: Miris! Polres Depok Bongkar Bisnis Jual Beli Bayi, Tujuan ke Bali

Tito mengatakan bahwa implementasi NbS menjadi langkah strategis dalam memitigasi perubahan iklim dan abrasi di Pulau Pahawang.

“Saat ini, mangrove sebagai komponen blue carbon ecosystem berperan penting dalam siklus karbon, karena memiliki kapasitas penyerapan karbon yang tinggi dan melindungi wilayah pesisir dari abrasi. Untuk itu, edukasi diberikan agar masyarakat sadar akan pentingnya ekosistem mangrove, khususnya dalam mencegah penurunan luas hutan mangrove, serta meningkatkan kualitas dan keberlanjutan ekosistem hutan mangrove di Pulau Pahawang,” ujar Tito dalam siaran pers yang diterima, Selasa (03/09/2024).

NbS untuk hutan bakau dilakukan melalui beberapa hal, antara lain konservasi dan restorasi lahan basah pesisir; pemulihan tambak masyarakat; serta pembangunan penangkap sedimen untuk membentuk jalur hijau sebagai kawasan konservasi.

Baca Juga: PWI Ajak Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok Debat Terbuka dengan Wartawan

Dengan terjaganya hutan bakau, warga dapat memanfaatkannya sebagai pelindung pesisir dari banjir dan badai; penjaga infrastruktur dan keamanan ekonomi, habitat bagi lebih dari 25 miliar ikan muda setiap tahunnya serta pemberi manfaat bagi 37 spesies laut komersial, seperti ikan, kepiting, bivalvia, dan udang.

Selain memberikan edukasi, pada kesempatan tersebut, Tim Pengabdi UI bersama warga desa juga mengunjungi lokasi penanaman bakau. Mereka menanam 50 bibit bakau di daerah pasang surut dengan substrat pasir berlumpur menggunakan alat tanam sederhana, yakni patok bambu dan tali pengikat.

Sekretaris Desa Pahawang, Aristama, menyampaikan apresiasinya atas program ini. Menurutnya, program penanaman bakau sangat penting bagi keberlanjutan pelestarian hutan bakau di desa tersebut.

Baca Juga: PLN Icon Plus Dorong Penggunaan PLTS Atap, Langkah Nyata Menuju Energi Hijau Berkelanjutan

“Kami membutuhkan banyak kegiatan budi daya tanaman mangrove guna menjaga Pulau Pahawang dari ancaman abrasi. Dengan dukungan dari Tim Pengabdi UI, kegiatan ini diharapkan mendorong Pulau Pahawang menjadi contoh sukses pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan dan bermanfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat,” jelasnya. (***)

Berita Terkait

Image

UI Dorong Wirausaha Muda yang Bijak Finansial lewat Cips Learning Hub Goes to Campus

Image

1 dari 3 Orang Indonesia Idap Hipertensi

Image

Ini yang Harus Dicermati Hadapi Godaan Pinjol