Keren, Komunitas Kampoeng Kita Depok Manfaatkan Lahan Tidur Berencana Bangun Food Estate Ditengah Kota
Disain rencana pembangunan Food Estate di lahan seluas 2 hektare oleh K3D di kawasan Jalan Juanda, Kota Depok.
ruzka.republika.co.id--Proyek lumbung pangan atau food estate merupakan salah satu program Pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan. Sejak awal kalimat ini muncul memang menuai pro-kontra di kalangan masyarakat. Kini, Food Estate yang membuka lahan hutan dinilai gagal dan menyajikan data tak valid.
Disaat polemik kegagalan tersebut, justru tak jauh dari pusat kota Jakarta, tepatnya di Kota Depok, sebuah komunitas yang cukup dikenal dengan program menjaga lingkungan yakni Komunitas Kampoeng Kita Depok (K3D) berencana membangun Food Estate di lahan tidur seluas 20 ribu meter persegi atau 2 hektar di tengah Kota Depok.
Lahan semak belukar yang berada di Jalan Juanda di depan Mal Pesona Square (Pesek) dibabat habis dan akan ditanami beragam tanaman sayuran dan buah-buahan seperti cabai besar jenis cabai gandewa, cabai keriting jenis cabai keriting gada dan cabai kastilo, cabai rawit jenis rawit pelita, rawit rawita, bayam maestro, kangkung bangkok, caisim tosakan dan selada grand serta akan ditanami padi dan tanaman buah seperti pohon alpukat, durian, pepaya, jambu, mangga dan rambutan.
"Selain itu disisi sepanjang Jalan Juanda akan dibangun kafe sayuran dan buah dengan pemandangan lahan pertanian," ujar Ketua Pembina K3D, Pakde Bowo, Jumat (15/09/2023).
Pematangan lahan yang akan dibangun Food Estate di lahan seluas 2 hektare di kawasan Jalan Juanda, Kota Depok.
Selain itu, pihaknya yang memiliki program mendukung penghijauan di Kota Depok dengan juga menanam pohon buah di sepanjang lahan tidur Jalan Tol Cijago.
“Kalau sudah hijau semua, Food Estate ini akan terlihat fenomenal. Ada pertanian di tengah kota. Depannya ada mal dan kami juga akan membangun green house dan jogging track," jelas Pakde Bowo.
Menurut Pakde Bowo, saat ini sudah dilakukan pematangan lahan yang dilakukan komunitas warga Gunung Kidul Kota Depok. Setelah itu baru ditanam bibit sayuran dan tanaman produktif.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok sudah melakukan pendampingan. “DKP3 selain pendampingan juga memberikan bibit tanaman produktif,” ungkapnya.
Selain itu, perusahaan air minum PT Tirta Asasta juga memberikan bantuan tiga tangki air dengan ukuran 5.000 liter air. Hal ini sangat dibutuhkan guna menampung air tat kala nanti pertanian di Food Estate sudah berjalan.
"Peluncuran Food Estate ini akan dilakukan minggu kedua pada Oktober bulan depan. Bila tak ada aral melintang Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Depok, Supian Suri akan meresmikannya. Kami ingin saat peluncuran minimal sudah ada hijau-hijaunya,” ungkapnya.
Komunitas Warga Gunung Kidul Kota Depok. (Foto: Dok K3D)
Ketua K3D, Ibnu mengutarakan, garapan Food Estate ini bukan hal yang baru. Sudah banyak kontribusi K3D membangun dan menjaga lingkungan hijau di Kota Depok.
K3D juga bekerjasama dengan pihak Tol Cijago dan Perusahaan Gas Negara (PGN) memanfaatkan lahan tidur sepanjang jalan Tol Cijago dan sepanjang jalur pipa gas PGN.
Seperti, membangun lahan tidur menjadi taman di K3D Juanda, Taman Tematik Kolong Flyover Arif Rahman Hakim, penghijauan di Situ Pangarengan, Taman Jalan Nusantara Raya dan Taman Gang Langgar.
“Kami juga bersama dengan komunitas Warga Gunung Kidul Kota Depok sudah menerapkan urban farming di Tapos,” terangnya. (Reporter Haris Fadilah)