Komunitas
Kemegahan Budaya Reog Ponorogo dan Gunungan Wayang dalam Karnaval HUT Kemerdekaan Warga Rawamangun
RUZKA REPUBLIKA -- Euforia masyarakat meriahkan HUT ke 79 kemerdekaan RI, Nusantara Baru Indonesia Maju, di antaranya dengan perlombaan karnaval antar Rukun Tetangga (RT) di tingkat Rukun Warga 16 Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim) Sabtu, (17/08/2024).
Simbol-simbol harapan masyarakat direalisasikan pada properti yang dibuat sendiri oleh warga secara gotong royong.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Ketua RT 16 RW 16, Subekti Hikmanto menuturkan alasan mengusung konsep budaya Reog Ponorogo dan Gunungan Wayang.
Baca Juga: Hipertensi, Penyakit The Silent Killer, Ini Bedanya Hipertensi Sekunder dan Primer
"Kami menyukai filosofinya yang mendalam, yang merupakan harapan kami dalam hidup berbangsa, dan juga untuk terus mengenalkan dan melestarikan kekayaan budaya pada anak-anak, dan generasi milenial," terangnya.
Reog Ponorogo diuraikan memiliki nilai moral yang tinggi untuk mendorong sikap hidup cinta tanah air, yang di dalamnya terdapat ajaran yakni, tenang, ketekunan, ketangguhan, siaga, mampu mengantisipasi, perhatian, terampil, trengginas (lincah), dicintai, penyayang, responsif, sasmito (peka), dihormati, penuh wibawa.
Sementara Gunungan dalam wayang kulit berbentuk kerucut, lancip ke atas yang melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengerucut, manunggaling jiwa, rasa, cipta, karsa, dan karya dalam kehidupan.
Baca Juga: Ini Penyakit yang Paling Banyak Dialami Warga Depok
"Kami berharap karnaval bukan hanya sekedar acara pesta kostum, tapi juga bisa memberikan pesan-pesan melalui simbol pada kostum dan properti, selain pelestarian budaya, kami ingin Reog Ponorogo tetap eksis dari tingkat RT sampai dunia, kami juga mengangkat issue go green, cinta tanah air dimulai dari cinta lingkungan," harap warga RT 16, Sanjung. (***)
Penulis: Aria Sardjono
