Edukasi

Hipertensi, Penyakit The Silent Killer, Ini Bedanya Hipertensi Sekunder dan Primer

Penyakit Hipertensi, Cek tekanan darah secara rutin.

RUZKA REPUBLIKA -- Penyakit Hipertensi merupakan kondisi dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah.

Namun, jika tekanan darah seseorang mencapai lebih atau sama dengan 140/90 maka sudah tergolong tekanan darah tinggi tahap satu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penyakit Hipertensi merupakan penyakit yang diam-diam membunuh atau The Silent Killer.

Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dibagi menjadi 2 jenis, yakni Hipertensi Primer dan Sekunder. Apa beda Hipertensi Primer dan Sekunder?

Baca Juga: Ini Penyakit yang Paling Banyak Dialami Warga Depok

Berikut penjelasan perbedaan Hipertensi Primer dan Sekunder.

Hipertensi Primer

Hipertensi Primer atau esensial adalah peningkatan tekanan darah yang belum bisa diketahui secara pasti penyebabnya.

Hipertensi Primer merupakan golongan hipertensi paling umum karena sekitar 90% diantara seluruh kasus Hipertensi termasuk Hipertensi Primer.

Baca Juga: 712 Napi di Rutan Depok Dapat Remisi HUT Kemerdekaan, 13 Orang Langsung Bebas

Kebanyakan dari penderitanya mengalami Hipertensi Primer saat menginjak usia paruh baya (mulai dari 40 tahun).

Meski pemicu Hipertensi Primer sampai sekarang belum ditemukan, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena Hipertensi Primer, yaitu:

1. Faktor genetik

Adakah orang tua atau keluarga Anda yang mengidap Hipertensi? Karena seseorang yang memiliki riwayat keluarga Hipertensi lebih berisiko dibandingkan dengan yang tidak memiliki keluarga yang menderita Hipertensi.

Baca Juga: Bulog Rayakan Kemerdekaan, Siaga Sediakan Beras Terbaik untuk Ibu di Indonesia

Faktor keturunan ini didukung oleh dominasi pada Hipertensi yang dipengaruhi oleh banyak gen (polygenic hypertension) yang disebabkan oleh gen mayor dan banyaknya gen minor.

2. Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Gaya hidup yang tergolong tidak sehat dapat berupa kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan secara rutin setiap hari, seperti merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, jam tidur yang minim, dan stres.

Sebaiknya lakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat untuk diri Anda, seperti berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan penurun darah tinggi, mengelola stres, dan mulai perlahan berhenti merokok atau minum alkohol.

Baca Juga: Bakul Budaya FIB UI Gelar Tumpeng Raksasa dan Fragmen Tari Pemindahan Ibukota, Meriahkan Hari Kemerdekan RI

3. Obesitas

Risiko Hipertensi bagi seseorang yang mengidap Obesitas tergolong lebih tinggi dua hingga enam kali lipat. Obesitas bisa terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat, yaitu salah satunya adalah dengan tidak mengontrol pola makan.

4. Kurang Asupan Kalium

Selain ketiga faktor di atas, kekurangan kalium juga bisa memicu hipertensi. Kalium berperan untuk menstabilkan kadar garam di dalam tubuh. Kandungan kalium dapat ditemukan pada makanan sehari-hari, seperti bayam, ubi, tomat, jeruk, pisang, alpukat, atau salmon.

Baca Juga: Gebyar Kemerdekaan, Ribuan Pelajar SMAN 4 Depok Bersama Warga Ikuti Senam Massal, Didukung PWI

Hipertensi Sekunder

Berbeda dengan Hipertensi Primer yang belum diketahui penyebab pastinya, Hipertensi Sekunder dapat terjadi akibat kondisi medis tertentu.

Salah satu penyakit yang berkaitan erat dengan Hipertensi Sekunder adalah penyakit ginjal.

Hipertensi Sekunder tergolong jarang terjadi dan hanya diderita 5-10% penderita Hipertensi.

Baca Juga: RSUD ASA Depok Diminta Gandeng Forum Anak, Beri Edukasi Kesehatan

Ada beberapa kondisi atau penyakit lainnya yang bisa menyebabkan seseorang mengidap Hipertensi Sekunder, yakni:

Penyakit ginjal
Kelenjar adrenal yang bermasalah
Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif
Fungsi kelenjar tiroid abnormal
Sindrom Conn (hormon aldosteron yang berlebihan)
Sindrom Cushing (hormon kortisol yang berlebihan)
Pheochromocytoma (tumor kelenjar adrenal)

Penanganan pada seseorang yang mengidap Hipertensi Sekunder antara lain dengan mengonsumsi obat-obatan berdasarkan penyebab yang mendasarinya, berbeda dengan Hipertensi Primer yang bisa diatasi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Baca Juga: Pemkot Depok Gelar Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke 79 RI, Ini Harapan yang Ingin Dicapai

Akan tetapi, penderita Hipertensi baik primer maupun sekunder dianjurkan untuk mengubah pola hidupnya agar tubuh dapat terlindungi dari ancaman penyakit lainnya.

Selain itu, rutin kontrol tekanan darah juga merupakan hal yang penting dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan diri Anda. (***)

Berita Terkait

Image

1 dari 3 Orang Indonesia Idap Hipertensi