USAID Sosialisasi Pentingnya Terapi Pencegahan Tuberkulosis di Kota Depok
ruzka.republika.co.id--Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Prevent TB melaksanakan Sosialisasi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di Kelurahan/Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Rabu (18/10/2023).
"Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan di lingkungan pasien positif TB," District Advocacy and Partnership Officer USAID Prevent TB, Utri, Rabu (18/10/2023).
Menurut Utri, TPT merupakan salah satu upaya dalam mencegah penularan TB, sehingga virus ini dapat terdeteksi sedini mungkin. TPT hampir sama dengan pengobatan, terapinya mengonsumi obat anti TB selama 3-6 bulan.
Baca Juga: Sekda Tegaskan, Inflasi Kota Depok Terendah se-Jabar dan di Bawah Angka Nasional
"Kasus TB di Depok Januari-Juli mencapai 3.635 kasus, tapi capaian pemberian TPT dari Januari – 18 Juli 2023 adalah sebesar 5,5 persen, masih sangat rendah sehingga perlu sosialisasi yang masif agar masyarakat tahu fungsi TPT ini sangat penting," jelasnya.
Lanjut Utri, peran TPT sangat efektif untuk menekan penyebaran TB pada orang yang rentan terkena penyakit tersebut. Tingkat efektivitasnya mencapai 60-90 persen.
Sosialisasi TPT ini akan dilakukan di beberapa daerah yang berada di Kecamatan Cipayung, Tapos, dan Sukmajaya. Karena Puskesmas di wilayah ini sudah mulai mengadakan pelayanan TPT kepada kontak erat pasien TB.
"Kami berharap melalui sosialisasi ini dapat disebarluaskan lagi informasinya kepada masyarakat di lingkungan masing-masing. Pencegahan lebih baik daripada mengobati," harapnya.
Perlu diketahui, Berdasarkan Software Sistem Informasi TB (SITB) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tuberkulosis merupakan satu dari 10 penyebab utama kematian dunia. Indonesia sendiri adalah negara dengan beban TB tertinggi bersama negara India dan China.
Reporter/Sumber: depok.go.id