Ini yang Dilakukan Depok untuk Cegah KDRT, Ada Sejumlah Program
ruzka.republika.co.id--Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Kementerian Koordinator (Kemenko) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok untuk mencegah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Wujud nyatanya, Kemenko PMK telah melakukan rapat koordinasi dengan DP3AP2KB Kota Depok bertajuk Koordinasi Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Dalam Keluarga di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memiliki sejumlah program dalam mencegah terjadinya KDRT. Diantaranya, Puspaga Harmoni, Forum Anak dan Forum Genre.
Pemkot Depok bertekad mencegah terjadinya KDRT yakni Puspaga Harmoni, untuk Forum Anak dan Forum Genre.
"Program ini kami paparkan termasuk cara pencegahan serta penanganan. Output dari kegiatan ini yaitu merumuskan program yang saat ini sudah ada untuk dievaluasi dan ditingkatkan," ujar Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari dalam keterangan yang diterima, Jumat (02/02/2024).
Menurut Nessi, kolaborasi antara Kemenko PMK dan DP3AP2KB Kota Depok itu dilakukan untuk sama-sama menekan kasus KDRT maupun kekerasan dalam keluarga.
"Dengan dukungan yang luar biasa dari Kemenko PMK kepada kasus kekerasan perempuan dan anak yang terjadi, harapannya adalah rumusan ini bisa menjadi acuan untuk melakukan berbagai program penanganan dan pencegahan kasus kekerasan di daerah," jelasnya.
Baca Juga: Ini kata Mereka tentang Rasa AMDK, Bantu Kebutuhan Hidrasi
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum mengatakan, belakangan ini terdapat banyak kasus kekerasan dalam keluarga yang dilakukan orang terdekat, termasuk KDRT, sosial, ekonomi, kesehatan mental, dan pembunuhan.
"Jadi perlu mendapatkan perhatian serius dan upaya terintegrasi lintas kementerian atau lembaga dan perangkat daerah (PD) untuk penanganan kasus dan mengantisipasi agar hal itu tidak terulang. Kami undang DP2AP2KB Kota Depok juga untuk melakukan pemaparan," terang Woro.
Dia menambahkan, kolaborasi itu perlu diperkuat dalam rangka meningkatkan ketangguhan keluarga menghadapi dinamika pernikahan.
Baca Juga: Depok Hapus Retribusi, Pelayanan Uji Tera di Tetap Berjalan
Tujuan lainnya untuk mendapatkan data dan informasi terkait kasus-kasus yang melibatkan keluarga sebagai korban, serta mengidentifikasi permasalahan dan penyebab kasus-kasus kekerasan dalam keluarga.
"Kami juga ingin tahu program dan kegiatan yang telah dan akan dilakukan kementerian atau lembaga dan PD terkait dalam penanganan kasus kekerasan. Kota Depok kami nilai penuh dengan masalah yang kompleks, namun bisa teratasi melalui program-program yang ada. Kami rasa ini bisa menjadi contoh untuk wilayah lain," tutur Woro. (***)