Nasional

PWI Buka Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), Pembukaan Dihadiri Mendikbudristek

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim hadir membuka Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan pertama di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat (Jabar).

ruzka.republika.co.id--Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyebut dunia jurnalisme saat ini tengah bersaing dengan Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan.

Menurut Nadiem, perkembangan teknologi yang ada saat ini bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme di Indonesia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hal itu disampaikan Nadiem dalam sambutannya di pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan pertama di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Jalan Wartawan, Lengkong, Kota Bandung, Selasa (06/02/2024).

Baca Juga: Depok Targetkan Tingkat Partisipasi Pemilih Pemilu 2024 Capai 88 Persen

Dalam momen itu, Nadiem pun berpesan agar para wartawan tetap menjaga kualitas jurnalisme di tengah disrupsi informasi.

Tentunya teknologi telah merubah segala aspek daripada sektor jurnalisme. Disruptif kondisinya. Tapi itu bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme.

"Kita harus berkompetisi dengan AI sekarang. Kita harus berintegritas, berpikiran kritis, kita harus menulis dengan hati nurani, karena itu yang tidak dimiliki oleh mesin kecerdasan buatan,” kata Nadiem.

Baca Juga: Ini Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Pemkot Depok Keluarkan SE Atur Instansi Pelayanan

Nadiem pun mengaku sempat dibuat pusing oleh beberapa publikasi berita online atau daring yang mengasumsikan bahwa dirinya sebagai pembaca yang sedang mengikuti isu tertentu.

Di sisi lain, ia baru membaca isu yang tengah mencuat. Menurut Nadiem, publikasi media The Economist yang menurutnya lebih enak untuk dibaca.

“Itu setiap orang dijelaskan, bahkan orang terkenal pun dijelaskan siapa dia. Seolah-olah pembaca tidak mengetahui hal itu. Itu adalah standar jurnalisme yang perlu diterapkan, sehingga masyarakat pun naik tingkat literasinya. Sekarang misinformasi, disinformasi menjadi sangat rentan di masyarakat, karena tidak ada standar penulisan yang komprehensif dan integritas yang kuat,” jelasnya.

Baca Juga: Cegah Stunting, RSUI Depok Gelar Workshop Pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk Masyarakat

Ketua PWI Pusat Hendri Ch Bangun sedang memberikan materi pembelajaran jurnalistik di angkatan pertama SJI.

Ketua PWI Pusat, Hendri Ch Bangun menyebut SJI merupakan lanjutan dari program yang sebelumnya sudah digagas tahun 2016 lalu.

Menurutnya, SJI merupakan program peningkatan kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi SJI adalah ikon dari PWI yang sudah berjalan sejak lama.

“Pada saat itu, pertama kali diadakan di Palembang tahun 2010 dengan pemberi kuliah pertama Presiden SBY. Untuk kali ini, multitasking jurnalisme menjadi andalan. Termasuk berpikir kritis, berwawasan kebangsaan, dan menjaga integritas,” ungkap Hendri.

Baca Juga: PKK Miliki Peran Penting Atasi Stunting di Depok

Kegiatan angkatan pertama SJI 2024, PWI Kota Depok mengirimkan satu orang anggotanya, Diana Hanny Angela (Wartawan Merdeka Nusantara). (***)

Berita Terkait

Image

PWI Pusat Pastikan Sumbar Tuan Rumah Porwanas 2024