MUI Depok Luncurkan Buku Islam Wasathiyyah, Jadi Pendorong Ulama untuk Menulis
RUZKA REPUBLIKA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok meluncurkan buku yang berjudul Islam Wasathiyyah.
Buku Islam Wasathiyyah diharapkan dapat menjadi pendorong ulama di Kota Depok untuk menulis ide dan pemikirannya.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Islam Wasathiyyah atau pertengahan menjadi salah satu karakterisktik Islam yang telah dipraktikkan sejak Islam diturunkan ke bumi hingga Nusantara tanpa terkecuali di Indonesia dan Kota Depok.
"Islam Wasathiyah menjadi ajaran atau teori umum yang melekat dan dipraktikkan untuk membentuk bingkai Islam moderat," ujar Idris dalam keterangan yang diterima, Ahad (05/05/2024).
Baca Juga: Depok Kembangkan Inovasi Smart Culture di SMP
Meski demikian, lanjut Idris, dalam Buku Islam Wasathiyyah di Kota Depok yang ditulis oleh para Srikandi MUI Kota Depok, masih menggambarkan Islam Wasathiyyah (moderat) secara umum.
Sedangkan, Islam noderat memiliki banyak aspek yang perlu dijabarkan, dari mulai aspek ibadah, aqidah ataupun akhlah.
“Islam banyak aspek-aspeknya, orang nanya, kita ibadah Islam Wasathiyyah kaya gimana sih? Begitu juga aqidah,” terang Idris.
Baca Juga: Bakul Budaya Meriahkan Acara Hara Dipta di UI
Lalu, dalam sufiyah atau akhlah itu Wasathiyyah-nya bagaimana? "Ini perlu pembahasan lebih lanjut,” tegas Idris.
Dalam upaya menjabarkan beragam aspek tersebut, dirinya telah berdiskusi dengan pengurus MUI yang memiliki judul-judul Khutbah Jumat yang menjabarkan setiap aspek Islam Wasathiyyah, berdasarkan isu yang ada di tengah masyarakat, seperti, isu politik.
“Iya misal isu politik, Wasathiyyah-nya kaya apa?, misalnya serangan fajar, itu Wasathiyyah bukan, ini perlu dibahas agar konkret, biar engeh (sadar) orang,” ungkap Idris.
Baca Juga: KPAI akan Lakukan Kajian Kompeehensif untuk Blokir Gim Mengandung Kekerasan
Begitu juga Islam Wasathiyyah dalam fiqih, kajiannya tentang hukum-hukum Islam yang mencantumkan Maqashidus Syari’ah atau maksud-maksud dimunculkannya syariat.
“Itu nanti lebih panjang lagi, makanya (buku) ini benih dan sebagai pendorong untuk teman-teman MUI menulis,” terang Idris.
Lanjut Idris, rekan-rekan MUI telah menempuh Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang intensif. Untuk itu, hasil pendidikan tersebut harus dibuktikan dengan karya-karya yang baik.
Baca Juga: Aklamasi, Rusdy Nurdiansyah Terpilih Kembali Pimpin PWI Depok 2024-2027
"Saya juga ikut di situ (PKU) sebagai narasumber, kita ingin buktinya, pemikiran mereka kaya apa,” terangnya.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mendapatkan hadiah buku yang berisi tulisan empat Doktor di bawah naungan MUI Kota Depok.
"Suatu kebahagian bagi saya, sekaligus bangga para hari ini kepada para ulama Kota Depok yang melaunching buku Islam Wasathiyyah," jelasnya.
Baca Juga: Halal BIhalal, MUI Kota Depok Pengajian Ulama Umaro
Dirinya penasaran dengan arti dari buku yang berjudul Islam Wasathiyyah di Depok tersebut. Kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris artinya adalah Moderat.
Imam pun menuturkan, literasi itu penting dipupuk sejak dini, sebab semakin banyak warga yang membaca bisa diartikan akan semakin semakin maju kotanya.
"Memberikan buku lebih berharga sebenarnya, karena 'saya hari ini apa yang saya baca kemarin' semakin banyak buku yg kita baca semakin cerdas dan pintar suatu bangsa," tuturnya.
Baca Juga: Calhaj Kota Depok Berangkat ke Tanah Suci Makkah Mulai 16 Mei 2024
Ia mengungkapkan, bahwa dirinya sangat tertarik membaca buku ini sampai selesai. Dengan melihat daftar isi dan kata pengantarnya saja, lanjutnya, sudah memperlihatkan moderatnya Islam di Kota Depok.
"Depok merupakan kota urban, jelas memang jumlah penduduknya sebagian besar merupakan pendatang. Dengan keberagaman etnis, suku, budaya dan agama," ungkap Imam.
Hal ini menjadikan Kota Depok bersifat toleransi karena adanya perbedaan yang dipengaruhi oleh pendidikan formal dan pendidikan agama. Lalu antar suku maupun antar agama yang dilandasi oleh pendidikan yang tinggi dan pemahaman agama yang baik.
"Terima kasih saya ucapkan kepada MUI wabil khusus para penulisnya, yaitu para Doktor semuanya perempuan, keren. Nyok baca buku ini," ucap Imam. (***)